Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Covid-19: Kepatuhan Masyarakat terhadap Protokol Kesehatan Turun Sejak September

Kompas.com - 08/01/2021, 06:31 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkap, tingkat kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan virus corona mengalami penurunan.

"Sejak minggu ketiga September hingga minggu keempat Desember 2020, persentase kepatuhan memakai masker menurun 28 persen dan persentase kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan menurun 20,6 persen," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (7/1/2021).

Pada Oktober 2020, tingkat kepatuhan masyarakat dalam memakai masker rata-rata masih melebihi angka 70 persen. Sementara, kepatuhan dalam menjaga jarak berada di atas angka 60 persen.

Baca juga: Tingkat Kepatuhan terhadap Protokol Kesehatan Turun Dibandingkan Awal November

Sedangkan, pada Desember 2020, angka kepatuhan memakai masker hanya 55 persen dan kepatuhan menjaga jarak 39 persen.

Menurunnya tingkat kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan menyebabkan terjadinya penambahan kasus Covid-19 secara drastis.

Kepatuhan protokol kesehatan yang turun 20-30 persen ternyata berakibat pada peningkatan kasus Covid-19 lebih dari 100 persen.

"Ini bukanlah sebuah kebetulan. Data telah dengan nyata menunjukkan tren kepatuhan protokol kesehatan yang semakin menurun berbanding lurus dnegan tern penambahan kasus positif mingguan yang semakin meningkat," ujar Wiku.

Baca juga: Kekesalan Satpol PP Terhadap Bule di Bali, Cuek Pada Protokol Kesehatan, Ditegur Malah Jawab Begini

Wiku menyebut, temuan ini sangat berbahaya lantaran membuktikan sikap abai masyarakat atas pentingnya protokol kesehatan.

Sikap abai ini, kata dia, bukan semata-mata kesalahan warga, tapi juga bagian dari tidak berhasilnya penegakan dan pengawasan protokol kesehatan oleh masing-masing pemerintah daerah.

Oleh karenanya, ia mengimbau masyarakat untuk patuh pada kebijakan pemerintah terhadap pembatasan berbagai kegiatan.

Patuh pada protokol kesehatan, kata dia, merupakan salah satu bentuk bela negara yang bisa dilakukan siapa saja di tengah kondisi pandemi sekarang ini.

"Saya yakin masyarakat Indonesia pasti ingin pandemi ini segera berakhir dan memilki kepedulian satu sama lain. Maka dari itu saya minta agar masyarakat untuk patuh dan saling mengingatkan, serta menegur orang-orang terdekat apabila terdapat pelanggaran protokol kesehatan," kata Wiku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com