JAKARTA, KOMPAS.com - Abu Bakar Ba’asyir akan dijemput delapan orang, terdiri dari anggota keluarganya dan pihak kuasa hukum, saat bebas dari Lembaga Pemasyarakatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor.
Terpidana kasus terorisme itu dijadwalkan menghirup udara bebas pada Jumat (8/1/2021).
“Ada empat orang pengacara, dari keluarga juga sekitar empat orang (yang menjemput),” ungkap putra Ba'asyir, Abdul Rochim Ba’asyir ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (7/1/2021).
Baca juga: Bupati Bogor: Cegah Kerumunan, Penjemput Abu Bakar Baasyir Wajib Bawa Hasil Rapid Test Antigen
Pria yang biasa dipanggil Iim itu pun mengaku sudah berada di Bogor untuk menjemput ayahnya besok.
Namun, ia mengaku belum mengetahui pukul berapa Ba’asyir akan keluar dari lapas. Pihak keluarga bakal mengikuti prosedur dari pihak lapas.
Setelah bebas, Ba’asyir akan pulang ke Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Iim mengungkapkan, pihaknya tidak menyiapkan acara khusus untuk menyambut kepulangan Ba’asyir karena pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.
“Bahkan kita mengimbau masyarakat untuk tidak perlu datang ramai-ramai ke pesantren atau ikut menjemput di sini (lapas) supaya kita tidak menimbulkan kerumunan,” ucap dia.
Nantinya, setelah bebas, IIm mengatakan, ayahnya bakal lebih banyak berkegiatan dari rumah.
“Yang pasti akan lebih banyak di rumah, dakwah juga paling dari rumah, enggak terlalu banyak aktivitas keluar karena memang secara fisiknya juga sudah lemah sekali, beliau sudah tua,” katanya.
Diberitakan, Kepala Bagian Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Rika Aprianti mengatakan, Ba'asyir akan bebas karena masa pidananya selama 15 tahun telah usai.
"Yang bersangkutan akan dibebaskan pada 8 Januari 2020 sesuai dengan tanggal ekspirasi atau berakhirnya masa pidana," kata Rika, Senin (4/1/2021).
Baca juga: 20 Titik Menuju Ponpes Ngruki Akan Dijaga Ormas Saat Kepulangan Abu Bakar Baasyir
Terpisah, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat Imam Suyudi menyebut Ba'asyir mendapat total remisi sebanyak 55 bulan terdiri dari remisi umum, dasawarsa, khusus, Idul Fitri, dan remisi sakit.
Diketahui, Ba'asyir divonis 15 tahun hukuman penjara oleh Majelis Hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) pada 2011. Putusan itu tak berubah hingga tingkat kasasi.
Ba'asyir, yang merupakan pimpinan dan pengasuh Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki itu, terbukti secara sah dan meyakinkan menggerakkan orang lain dalam penggunaan dana untuk melakukan tindak pidana terorisme.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.