Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Kendala 3T karena Langkanya Alat Tes, Menko PMK Sambut Baik GeNose dan CePAD

Kompas.com - 07/01/2021, 12:32 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, salah satu kendala lambatnya melakukan tracing, tracing, dan testing (3T) Covid-19 adalah langkanya alat untuk melakukan itu.

Hal tersebut disampaikan Muhadjir dalam konferensi pers penyerahan satu unit GeNose C19 dan Rapid Test Berbasis Antigen CePAD dari Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro, Kamis (7/1/2021).

Padahal, kata dia, dalam rangka memutus mata rantai Covid-19, pelaksanaan 3T harus dilakukan dengan baik.

"Salah satu kendala dalam melakukan 3T adalah masih langka, mahal, dan belum praktisnya alat-alat yang digunakan," kata Muhadjir.

Baca juga: Cerita Peneliti GeNose, Awalnya Dirancang untuk Klasifikasi Kopi

Dalam kondisi pandemi saat ini, kata dia, pelaksanaan 3T seharusnya semakin sempurna, baik, dan tersistem.

Hal tersebut agar bisa memetakan secara detail tentang sebaran Covid-19 baik secara agregat nasional maupuan parsial di tempat-tempat tertentu.

Oleh karena itu, Muhadjir pun menyambut baik temuan alat screening yang dibuat oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) berupa GeNose C19 dan rapid tes berbasis antigen CePAD karya Universitas Padjadjaran (Unpad).

"GeNose C19 ini digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya partikel virus yang ada dalam diri seseorang, yang itu jadi gejala penunjuk yang bersangkutan ada kemungkinan terinfeksi atau tidak Covid-19," kata Muhadjir.

Baca juga: GeNose dan cePAD Bisa Jadi Andalan RI untuk Test Covid 19

"Kemudian rapid tes yang dihasilkan dari Unpad, karena ini menggunakan antigen sehingga menjadi salah satu jenis rapid yang paling direkomendasi, dianggap sebagai salah satu metode yang tingkat akurasinya lebih baik atau mungkin sementara yang terbaik," lanjut dia.

Menurut Muhadjir, kedua alat tersebut saling melengkapi untuk dapat mengetahui seseorang terindikasi kena Covid-19 atau tidak berdasarkan penggunaannya.

Pihaknya juga mengapresiasi pihak Menristek yang berhasil menjadi penghubung terhadap produk-produk karya anak bangsa tersebut.

"Mudah-mudahan nanti bisa terhubung dengan industri sehingga bisa secepatnya diproduksi secara masif dengan biaya murah dan terjangkau serta tingkat akurasi yang bisa diandalkan," kata dia.

Muhadjir juga berharap kedua alat tersebut dapat membantu upaya-upaya yang dilakukan dalam mencegah, mengatasi, dan menumpas pandemi Covid-19 di Tanah Air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat, Didominasi Gen Z

Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat, Didominasi Gen Z

Nasional
MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

Nasional
Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com