JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin meminta Kementerian Luar Negeri segera bergerak untuk membebaskan dua WNI yang jadi anak buah kapal (ABK) di kapal tanker Hankuk Chemi milik Korea Selatan yang ditahan oleh Iran.
Garda Revolusi Iran menyita Kapal Hankuk Chemi dan menahan para ABK karena dianggap mencemari perairan di Teluk Persia dan Selat Hormuz saat berlayar menuju Uni Emirat Arab.
"Kemenlu harus aktif dalam membebaskan ABK WNI yang turut di tahan oleh Iran. Segala jalur komunikasi agar diintensifkan dalam mengetahui keadaan para ABK WNI tersebut, memberi pendampingan serta dibebaskan dengan segala kemampuan yang kita miliki," kata Azis dalam keterangan tertulis, Kamis (7/1/2021).
Baca juga: RI Kirim Nota Diplomatik Terkait WNI di Kapal Korsel yang Ditahan Iran
Azis mengatakan, KBRI Teheran harus proaktif memberikan perlindungan terhadap dua ABK WNI itu. Ia menegaskan, tiap WNI memiliki hak bantuan hukum.
"KBRI Teheran harus bisa proaktif dan menjadikan hal ini sebagai prioritas utama. Setiap WNI memiliki hak bantuan hukum, serta pendampingan agar segera dibebaskan dan dikembalikan ke Indonesia," ujarnya.
Selain itu, Azis mendesak Kemenlu secara paralel juga diminta berkoordinasi dengan Korea Selatan melalui kedutaan besar yang ada di Jakarta untuk memantau perkembangan kasus tersebut.
Ia berharap Korsel dan Iran dapat segera menyelesaikan konflik tersebut dengan mengedapankan diplomasi dan memprioritaskan keselamatan para ABK.
"Saat ini bukan saatnya berbicara politik, tapi keselamatan ABK yang menjadi prioritas. Indonesia memiliki hubungan baik dengan Iran jadi semoga persoalan ini bisa segera teratasi," kata dia.
"Saya juga berharap Iran dan Korea Selatan bisa saling menghargai dan segera menuntaskan persoalan ini agar tidak berkelanjutan dan tidak terulang di masa mendatang," ujar Azis.
Baca juga: Ada 2 WNI di Kapal Tanker Korea Selatan yang Disita Iran, Kondisinya Aman
Diberitakan, Garda Revolusi Iran menyita Hankuk Chemi, kapal tanker milik Korea Selatan dan menahan para anak buah kapalnya. Kapal tersebut sedang dalam perjalanan menuju UEA saat berlayar melewati Teluk Persia.
Iran mengatakan, Kapal Hankuk Chemi yang bermuatan 7.200 ton minyak telah mencemari perairan Teluk Persia dan Selat Hormuz.
Selain ada dua ABK WNI, para awak Kapal Hankuk Chemi lainnya yaitu 11 warga negara Myanmar, lima warga negara Korsel, dan dua warga negara Vietnam.
Dilansir AFP, Selasa (5/1/2021), Kementerian Pertahanan Korsel kemudian mengirimkan sebuah kapal perusak yang membawa anggota unit anti-pembajakan ke Teluk Persia dekat Selat Hormuz.
Beriringan dengan itu, Pemerintah Korsel mengatakan akan mengirim delegasi ke Iran untuk merundingkan pembebasan kapal tanker minyak tersebut dan para anak buah kapalnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.