Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang yang Sudah Divaksin Bisa Tertular Covid-19, Ini Penjelasan Epidemiolog

Kompas.com - 07/01/2021, 08:19 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Epidemiolog Universitas Airlangga Windhu Purnomo menyatakan seseorang tetap bisa tertular Covid-19 jika tidak menjalankan protokol kesehatan seperti mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak usai disuntik vaksin.

Hal itu bukan disebabkan oleh rendahnya efikasi (keampuhan) vaksin, tetapi oleh perilaku dan pemahaman masyarakat yang keliru terhadap cara kerja vaksin.

Penyebabnya, vaksin tidak serta merta bekerja untuk menstimulus munculnya antibodi secara instan begitu disuntikkan ke tubuh manusia.

Baca juga: Perkembangan Vaksinasi Covid-19 di Indonesia, dari Pendistribusian Vaksin hingga Tahapannya...

Windhu mengatakan, butuh waktu 7 hingga 14 hari bagi vaksin Covid-19 untuk menstimulus kemunculan antibodi.

Karena itu, orang yang disuntik vaksin Covid-19 dan esoknya langsung beraktivitas di ruang publik tanpa masker, tanpa menjaga jarak, dan tak mencuci tangan akan tetap tertular Covid-19 lantaran antibodinya belum terbentuk.

“Nanti misalnya ada pemimpin atau tokoh politik yang juga tidak terlalu paham. Dia divaksinasi lalu dia merasa kebal, teledor, buka masker, tidak jaga jarak lalu lusa tertular. Bisa terjadi dong, karena dia buka masker,” kata Windhu kepada Kompas.com, Rabu (6/1/2021)

“Nanti orang mengira efikasi vaksinnya tidak bagus padahal itu karena perilakunya yang salah. Namanya juga kita baru diimunisasi ya harus tunggu sampai antibodi terbentuk,” tutur Windhu.

Terlebih vaksin Covid-19 buatan Sinovac merupakan vaksin dengan dua kali penyuntikan. Artinya, antibodi baru benar-benar terbentuk pada 7 hingga 14 hari usai penyuntikan kedua. Adapun biasanya jeda penyuntikan pertama dan kedua berjarak 14 hari.

Baca juga: Sri Mulyani Pastikan Pemerintah Miliki Anggaran untuk Vaksin Gratis

Windhu menambahkan, orang yang sudah divaksin juga tetap bisa tertular Covid-19 bila jeda penyuntikan pertama dan kedua terlalu cepat atau lambat.

Jika nantinya dinyatakan jeda penyuntikan pertama dan kedua berjarak 14 hari, masyarakat harus mematuhinya karena hal tersebut merupakan syarat utama agar vaksin bekerja dengan baik untuk memunculkan antibodi.

Masyarakat tak boleh terlambat atau disuntik lebih awal dari ketentuan waktu yang ditetapkan saat menjalani penyuntikan kedua. Dalam dunia epidemiologi, istilah itu dinamakan valid doses (dosis valid).

Windhu mengatakan kegagalan dalam memenuhi syarat valid doses bisa berimbas pada kegagalan tercapainya herd immunity.

Hal itu, kata WIndhu, pernah terjadi di Jawa Timur yang mengalami wabah difteri pada 2018. Padahal dalam laporan dinas kesehatan dinyatakan 95 persen anak di Jawa Timur telah menerima vaksin DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus).

Baca juga: Menanti Vaksinasi Covid-19 yang Dijanjikan Presiden Jokowi...

Ternyata setelah dikaji, hanya 65 persen anak yang memenuhi syarat valid doses vaksinasi DPT. Sisanya memang mendapat suntikan vaksin DPT, namun jeda antara penyuntikan pertama hingga kelima tidak sesuai ketentuan waktu yang telah ditetapkan.

Akibatnya herd immunity  sebesar 70 persen gagal tercapai karena hanya 65 persen populasi yang menjalankan proses vaksinasi dengan baik dan benar.

Karena itu, dibutuhkan kedisiplinan masyarakat untuk menunjang suksesnya program vaksinasi massal Covid-19. Masyarakat tetap harus melaksanakan protokol kesehatan usai divaksin dan menjalankan proses vaksinasi sesuai ketentuan.

Jika tidak, maka target herd immunity sebesar 70 persen dari total populasi penduduk Indonesia yang harus divaksin tidak tercapai dan penularan virus corona bakal tak kunjung usai.

“Ini yang harus dijelaskan ke masyarakat. Jangan sampai masyarakat keliru. Komunikasi publik harus terus menerus dilakukan. Kalau tidak herd immunity tidak bisa tercapai dan vaksin gagal untuk memutus mata rantai Covid-19,” ucap Windhu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com