Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Pernah Kritik Tempe Setipis Kartu ATM, Bagaimana Sikap Gerindra Sekarang?

Kompas.com - 05/01/2021, 18:06 WIB
Tsarina Maharani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Kenaikan harga kedelai saat ini ikut menyebabkan melonjaknya harga tahu dan tempe. Kedelai memang bahan baku utama dalam pembuatan tahu dan tempe.

Saat ini harga kedelai berkisar di Rp 9.200 per kilogram, melonjak sekitar 20 persen dari sebelumnya di kisaran Rp 7.200 per kilogram.

Menanggapi ini, Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan, persoalan kenaikan harga kedelai yang menyebabkan harga tempe melambung merupakan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dengan kerja sama berbagai pihak.

Baca juga: Naiknya Harga Kedelai dan Saling Sindir Jokowi-Sandiaga soal Tempe Setipis Kartu ATM...

Andre pun yakin, kolaborasi Gerindra dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini, bisa menemukan solusi terbaik untuk persoalan tersebut.

"Ini kan PR bersama pemerintah, makanya saya rasa dengan kami berkolaborasi, kerja sama dengan seluruh pihak, termasuk juga dengan para pakar dan organisasi tani, insya Allah kita bisa mencari solusi terbaik," kata Andre saat dihubungi, Selasa (5/1/2021).

Partai Gerindra selama beberapa waktu diketahui bersebrangan dengan pemerintahan Jokowi.

Pada Pilpres 2019, kader Partai Gerindra yang menjadi calon wakil presiden, Sandiaga Uno, bahkan sempat mengkritik soal impor kedelai yang merupakan dampak kebijakan ekonomi Presiden Jokowi.

Baca juga: Harga Tempe Naik, Pakar UGM: Perlu Substitusi dan Tingkatkan Kedelai

Ketika itu, Sandiaga mengaku prihatin mengetahui ukuran tempe di pasar kian menyusut bahkan hingga setipis kartu ATM.

Saat ini, Sandiaga menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Dengan posisi sejumlah saat ini yang berada di pemerintahan, Partai Gerindra pun tidak lagi mengkritik kebijakan terkait harga kedelai.

Andre pun berharap di masa mendatang Indonesia bisa memenuhi kebutuhan kedelai di dalam negeri secara mandiri. Begitu pula untuk kebutuhan pokok lainnya.

"Tentu harapannya kebutuhan kedelai bisa dipenuhi di dalam negeri, juga kebutuhan pokok lainnya sehingga bisa swasembada. Tapi semua tentu butuh proses dan kerja keras bersama," ujarnya.

Baca juga: Harga Kedelai Naik, Perajin Tak Bisa Lagi Kurangi Ukuran Tempe hingga Terpaksa Kurangi Bonus Pegawai

Sementara itu, terkait kondisi terkini, anggota Komisi VI DPR itu mendapatkan informasi bahwa stok kedelai di gudang importir ada 450.000 ton yang bisa cukup hingga tiga bulan.

Andre mendorong Menteri Perdagangan M Lutfi agar duduk bersama para importir serta pedagang atau perajin tempe dan tahu untuk meredakan situasi dan mencari solusi.

"Saya minta Pak Mendag segera membangun komunikasi dengan seluruh stakeholders, baik importir maupun pedagang untuk mencarikan solusi agar harga tempe tidak naik, sehingga tidak menjadi beban masyarakat di tengah wabah Covid-19," kata Andre.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com