Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jubir: Bukan 3,5 Tahun, RI Butuh 15 Bulan Tuntaskan Vaksinasi Covid-19

Kompas.com - 03/01/2021, 14:30 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi menegaskan bahwa rentang waktu yang ditargetkan Indonesia dalam melaksanakan vaksinasi Covid-19 adalah selama 15 bulan.

"Kami ingin klarifikasi terkait pemberitaan yang muncul bahwa butuh waktu 3,5 tahun untuk merampungkan vaksinasi di Indonesia," kata Nadia dalam konferensi pers Kementerian Kesehatan secara virtual, Minggu (3/1/2021).

Sebelumnya, muncul pemberitaan bahwa Indonesia membutuhkan waktu selama 3,5 tahun untuk menyelesaikan vaksinasi tersebut.

Baca juga: Pemerintah Targetkan 181,5 Juta Orang Sudah Divaksin dalam 15 Bulan

Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Menurut Budi, jumlah waktu tersebut berdasarkan perhitungan pemerintah terhadap jumlah sasaran vaksinasi untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity.

"Adapun yang dimaksud Bapak Menteri dalam waktu 3,5 tahun adalah proyeksi penyelesaian vaksinasi untuk seluruh dunia," kata dia.

Nadia mengatakan, secara total, Indonesia membutuhkan waktu pelaksanaan vaksinasi selama 15 bulan.

Rentang waktu vaksinasi tersebut akan dihitung mulai dari Januari 2021 hingga Maret 2022.

"Jadi ini adalah waktu 15 bulan pelaksanaan vaksinasi yang akan dilakukan secara bertahap," kata Nadia.

Baca juga: Menkes: Butuh 3,5 Tahun Selesaikan Vaksinasi Covid-19 di Indonesia

Tujuan dilakukan bertahap, kata dia, untuk menuntaskan program vaksinasi Covid-19 yang akan dilakukan di 34 provinsi yang mencapai total populasi 181,5 juta orang.

Pasalnya, pemerintah memiliki target sebanyak 181,5 juta orang untuk divaksinasi Covid-19 dalam rangka membentuk kekebalan kelompok (herd immunity).

Saat ini, kata dia, Indonesia sudah memiliki 3 juta dosis vaksin yang disimpan di gudang Bio Farma dan siap didistribusikan.

"Tapi tentunya menunggu izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sampai nanti kita akan melakukan vaksinasi," kata dia.

"Jika izin tersebut sudah keluar kita sudah bisa segera laksanakan vaksinasi Covid-19 secara bertahap," ucap Nadia.

Baca juga: RI Targetkan 181,5 Juta Orang Divaksin Covid-19 untuk Capai Herd Immunity

Sebelumnya diberitakan, Menkes Budi mengatakan, setidaknya membutuhkan waktu selama 3,5 tahun untuk dapat menyelesaikan proses vaksinasi Covid-19 di Indonesia.

Hal itu berdasarkan perhitungan pemerintah terhadap jumlah sasaran vaksinasi untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity.

"Kira-kira butuh waktu 3,5 tahun untuk vaksinasi semuanya," ujar Budi dikutip dari siaran pers di laman resmi Kemenkes, dikutip Kompas.com Sabtu (2/1/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com