Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Catatan Dunia Penerbangan 1 Januari 2021

Kompas.com - 01/01/2021, 22:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SEJAK pesawat terbang pertama berhasil diterbangkan oleh Wright Brothers tanggal 17 Desember 1903 di Kitty Hawk North Carolina, peran pesawat terbang telah demikian pesat berkembang serta sekaligus merasuk ke segenap aspek kehidupan umat manusia.

Tidak hanya mengubah total gaya hidup, akan tetapi juga telah membuka panggung “perlombaan” yang seru dari para produsen pesawat terbang.

Tercatat dalam sejarah setidaknya ada 3 nomor “perlombaan” yang tampil di permukaan, yaitu masing-masing lomba kecepatan, lomba besar ukuran pesawat, dan terakhir “lomba adu irit BBM”. Ketiga nomor perlombaan itu diwakili oleh pesawat Concorde, Airbus A-380, dan Boeing B-737 Max 8.

Concorde yang terbang perdana pada tahun 1969 mampu terbang dengan kecepatan lebih dari 2x kecepatan suara dan dapat terbang hingga ketinggian 60.000 feet.

Baca juga: Boeing 737 Max 8 dan Penjelasan Penyebab Jatuhnya Lion Air JT-610 dan Ethiopian Airlines Flight 302

Hanya mampu diproduksi sebanyak 20 pesawat dan pada tahun 2003 Concorde telah melakukan penerbangan terakhirnya.

Secara komersial produk pesawat terbang transport tercepat yang sempat digunakan oleh Maskapai penerbangan Inggris dan Perancis gagal dalam meraih global market. Pertarungan lomba kecepatan dalam pesawat angkut sipil komersial pun berakhir di sini.

Berikutnya Airbus A-380 , pesawat terbang raksasa sipil komersial yang mampu mengangkut penumpang lebih dari 800 orang terbang perdana di tahun 2005.

Kabarnya pabrik pesawat terbang Airbus akan menghentikan produksi A-380 pada tahun ini 2021, menyusul banyak hal berkembang yang tidak menguntungkan dalam merebut pasar penerbangan komersial.

Bahkan sebelum pandemi Covid-19 merebak, telah tersiar banyak pertimbangan tentang sulitnya A-380 dapat bertahan.

Dengan 4 engine yang menjadikannya “boros” bahan bakar maka menjadi sulit A-380 dapat bersaing dengan jenis pesawat lainnya. A-380 menandai akhir dari perlombaan adu “besar” pesawat terbang angkut sipil komersial di pasar global.

Belakangan ini dunia penerbangan ditandai dengan adu lomba irit BBM antarpabrikan pesawat terbang ternama.

Baca juga: Bagaimana Proyeksi Industri Penerbangan Indonesia Tahun 2021?

Sayangnya dalam upaya memperoleh mesin pesawat terbang yang irit dan efisien telah terjadi dua kecelakaan fatal dari Boeing B-737 Max 8.

Mesin irit bahan bakar yang dipasang pada pesawat B-737 Max 8 telah membuat perubahan mendasar dalam performa aerodinamik yang mengakibatkan ratusan nyawa melayang dan berakhir dengan di grounded-nya semua pesawat B-737 Max 8 di seluruh dunia.

Perkembangan terakhir Boeing bersama FAA telah berhasil melakukan perbaikan teknis pesawat Max 8 untuk dirilis terbang kembali.

Otoritas penerbangan Uni Eropa EASA dan beberapa otoritas penerbangan negara pengguna Max 8 telah menyetujui pula apa yang dilakukan oleh Boeing dan FAA terhadap Max 8.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Nasional
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Nasional
Jokowi Buka Puasa Bersama Para Menteri, Duduk Semeja dengan Prabowo-Airlangga

Jokowi Buka Puasa Bersama Para Menteri, Duduk Semeja dengan Prabowo-Airlangga

Nasional
Skandal Pungli di Rutan, Dewas KPK Minta Seleksi Pegawai Diperketat

Skandal Pungli di Rutan, Dewas KPK Minta Seleksi Pegawai Diperketat

Nasional
Saat Karutan KPK Tutup Mata soal Pungli Berujung Sanksi Etik Berat...

Saat Karutan KPK Tutup Mata soal Pungli Berujung Sanksi Etik Berat...

Nasional
Kubu Ganjar Dalilkan Suaranya Nol, Tim Prabowo: Tak Ada Buktinya

Kubu Ganjar Dalilkan Suaranya Nol, Tim Prabowo: Tak Ada Buktinya

Nasional
Di Sidang MK, Tim Hukum Prabowo-Gibran Bantah Menang karena Intervensi Jokowi

Di Sidang MK, Tim Hukum Prabowo-Gibran Bantah Menang karena Intervensi Jokowi

Nasional
Soal Bakal Oposisi atau Tidak, PDI-P: Sudah 'Clear', Diserahkan pada Ketua Umum

Soal Bakal Oposisi atau Tidak, PDI-P: Sudah "Clear", Diserahkan pada Ketua Umum

Nasional
Jokowi Targetkan Negosiasi Kepemilikan Saham PT Freeport Selesai Juni 2024

Jokowi Targetkan Negosiasi Kepemilikan Saham PT Freeport Selesai Juni 2024

Nasional
Indonesia Kirim Bantuan untuk Palestina Lewat Udara, TNI Bakal 'Drop' di Yordania

Indonesia Kirim Bantuan untuk Palestina Lewat Udara, TNI Bakal "Drop" di Yordania

Nasional
RI Segera Kuasai 61 Persen Saham Freeport, Jokowi: 80 Persen Pendapatan Akan Masuk ke Negara

RI Segera Kuasai 61 Persen Saham Freeport, Jokowi: 80 Persen Pendapatan Akan Masuk ke Negara

Nasional
Penyidikan Selesai, Nilai Gratifikasi dan TPPU Hakim Agung Gazalba Saleh Capai Rp 9 M

Penyidikan Selesai, Nilai Gratifikasi dan TPPU Hakim Agung Gazalba Saleh Capai Rp 9 M

Nasional
Kenaikan Pemudik Diprediksi Capai 56 Persen Tahun Ini, Jokowi Imbau Masyarakat Mudik Lebih Awal

Kenaikan Pemudik Diprediksi Capai 56 Persen Tahun Ini, Jokowi Imbau Masyarakat Mudik Lebih Awal

Nasional
Jokowi: Mudik Tahun ini Kenaikannya 56 Persen, Total Pemudik 190 Juta

Jokowi: Mudik Tahun ini Kenaikannya 56 Persen, Total Pemudik 190 Juta

Nasional
Jawaban Puan Ditanya soal Wacana Pertemuan Prabowo-Megawati Usai Pilpres 2024

Jawaban Puan Ditanya soal Wacana Pertemuan Prabowo-Megawati Usai Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com