Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenang Sosok Muladi, Jimly: Banyak Pengabdiannya untuk Bangsa

Kompas.com - 31/12/2020, 13:00 WIB
Tsarina Maharani,
Krisiandi

Tim Redaksi

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddique mengenang mendiang eks Menteri Kehakiman Muladi sebagai sosok ilmuwan dan praktisi hukum yang berjasa besar bagi bangsa.

Menurut Jimly, begitu banyak pengabdian Muladi kepada bangsa Indonesia.

"Pengabdian dan jasa Prof Muladi sudah banyak kepada bangsa," kata Jimly, dikutip dari Antara, Kamis (31/12/2020).

Ia berpendapat, Muladi merupakan pakar hukum dengan keilmuan yang sangat luas. Khususnya di bidang hukum pidana.

Baca juga: Profil Muladi, Menteri Kehakiman Era Soeharto, Tutup Usia di Penghujung Tahun 2020

Jimly bahkan menyebut reformasi hukum di Indonesia tak bisa dilepaskan dari peran Muladi saat menjabat sebagai Menteri Kehakiman.

Muladi menjabat sebagai Menteri Kehakiman di pengujung kekuasan Soeharto (1998) dan kemudian melanjutkan tugas sebagai Menteri Kehakiman dan Menteri Sekretaris Negara di era BJ Habibie.

"Beliau (Muladi) terus di jabatan Menteri Kehakiman. Bisa dikatakan beliau benar-benar bekerja di masa transisi," ujar Jimly.

Jimly bercerita, hubungannya dengan Muladi makin dekat ketika Muladi membentuk tim reformasi hukum di masa pemerintahan Habibie.

Di masa-masa sebelumnya, relasi keduanya terbangun ketika Muladi menjadi Dekan Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip).

Sementara, Jimly saat itu menjadi murid Soedarto, Rektor Undip dan juga Guru Besar FH Undip.

"Waktu beliau jadi Dekan FH Undip, pas rektornya Pak Darto, saya sering ke Semarang jadi akrab dengan beliau. Kebetulan saya muridnya Prof Soedarto," katanya.

Kenangan lain tentang sosok Muladi, Jimly menyebutnya sebagai pakar hukum yang memiliki referensi luas. Buku-buku yang ditulis Muladi mencerminkan hal itu.

"Kalau generasi sebelumnya banyak referensi Belanda, tapi Prof Muladi kutipan-kutipan di berbagai bukunya banyak berbahasa Inggris. Artinya, makin luas referensinya, merambah hukum 'common law', hukum pidana Amerika, hukum pidana Eropa," tutur Jimly.

Baca juga: Pihak Keluarga Ingin Makamkan Prof Muladi di Semarang

Namun, Jimly mengaku belakangan ini sudah lama tidak berkomunikasi dengan Muladi.

Hingga akhirnya ia mendapatkan kabar Muladi meninggal dunia pada Kamis (31/12/2020) pagi ini di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.

"Beliau sudah menyumbang banyak bagi bangsa dan negara. Generasi muda patut meneladani. Beliau pantas dimakamkan di TMP," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com