JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddique mengenang mendiang eks Menteri Kehakiman Muladi sebagai sosok ilmuwan dan praktisi hukum yang berjasa besar bagi bangsa.
Menurut Jimly, begitu banyak pengabdian Muladi kepada bangsa Indonesia.
"Pengabdian dan jasa Prof Muladi sudah banyak kepada bangsa," kata Jimly, dikutip dari Antara, Kamis (31/12/2020).
Ia berpendapat, Muladi merupakan pakar hukum dengan keilmuan yang sangat luas. Khususnya di bidang hukum pidana.
Baca juga: Profil Muladi, Menteri Kehakiman Era Soeharto, Tutup Usia di Penghujung Tahun 2020
Jimly bahkan menyebut reformasi hukum di Indonesia tak bisa dilepaskan dari peran Muladi saat menjabat sebagai Menteri Kehakiman.
Muladi menjabat sebagai Menteri Kehakiman di pengujung kekuasan Soeharto (1998) dan kemudian melanjutkan tugas sebagai Menteri Kehakiman dan Menteri Sekretaris Negara di era BJ Habibie.
"Beliau (Muladi) terus di jabatan Menteri Kehakiman. Bisa dikatakan beliau benar-benar bekerja di masa transisi," ujar Jimly.
Jimly bercerita, hubungannya dengan Muladi makin dekat ketika Muladi membentuk tim reformasi hukum di masa pemerintahan Habibie.
Di masa-masa sebelumnya, relasi keduanya terbangun ketika Muladi menjadi Dekan Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip).
Sementara, Jimly saat itu menjadi murid Soedarto, Rektor Undip dan juga Guru Besar FH Undip.
"Waktu beliau jadi Dekan FH Undip, pas rektornya Pak Darto, saya sering ke Semarang jadi akrab dengan beliau. Kebetulan saya muridnya Prof Soedarto," katanya.
Kenangan lain tentang sosok Muladi, Jimly menyebutnya sebagai pakar hukum yang memiliki referensi luas. Buku-buku yang ditulis Muladi mencerminkan hal itu.
"Kalau generasi sebelumnya banyak referensi Belanda, tapi Prof Muladi kutipan-kutipan di berbagai bukunya banyak berbahasa Inggris. Artinya, makin luas referensinya, merambah hukum 'common law', hukum pidana Amerika, hukum pidana Eropa," tutur Jimly.
Baca juga: Pihak Keluarga Ingin Makamkan Prof Muladi di Semarang
Namun, Jimly mengaku belakangan ini sudah lama tidak berkomunikasi dengan Muladi.
Hingga akhirnya ia mendapatkan kabar Muladi meninggal dunia pada Kamis (31/12/2020) pagi ini di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
"Beliau sudah menyumbang banyak bagi bangsa dan negara. Generasi muda patut meneladani. Beliau pantas dimakamkan di TMP," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.