Negosiasi itu berupa meminta lebih banyak dikirimkan teknologi sebagai imbalan atas komitmennya, termasuk keinginan adanya pengurangan beban dari 20 persen menjadi 15 persen biaya kerja sama tersebut.
"Tidak ada kesepakatan yang dicapai dan negosiasi terap berlangsung," kata pejabat tersebut.
Kendati demikian, Pemerintah Korsel memastikan bahwa proyek ini tetap akan berjalan sesuai rencana sekalipun Indonesia akan menarik diri.
Adapun pengembangan pesawat ini antara Indonesia dan Korsel sudah dimulai sejak 9 Maret 2009.
Hingga saat ini belum ada tanggapan dari Kementerian Pertahanan Indonesia.
Sebelumnya, Menhan Prabowo Subianto diketahui ingin menegoisasi ulang dalam pembiayaan program pembuatan pesawat tempur Korean Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment (KF-X/IF-X).
Langkah negosiasi ulang ini dilakukan setelah sebelumnya Indonesia dilaporkan mengalami penunggakan biaya proyek bersama itu.
"Saat ini pemerintah akan melakukan renegoisasi tahap berikutnya terkait dengan cost share yang harus dibayar oleh Pemerintah Indonesia, termasuk renegoisasi terkait keberlanjutan proyek tersebut," ujar Juru Bicara Menhan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak dalam keterangannya, Selasa (7/9/2020).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.