Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekan Terakhir 2020, Polri Sebut Tren Kejahatan Kamtibmas Turun

Kompas.com - 30/12/2020, 07:51 WIB
Irfan Kamil,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono menyatakan, minggu ke-52 atau pekan terakhir 2020 terjadi penurunan tren kejahatan di bidang keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

Pada bidang kamtibmas secara umum pada minggu sebelumnya, atau minggu ke-51, Rusdi mengatakan, terjadi sekitar 4.800 kasus kasus kejahatan.

Sedangkan, pada minggu ke-52 ini terjadi sebesar 3.667 kasus.

"Jadi ada tren penurunan lebih kurang 9 persen perbandingan antara minggu ke-51 dengan minggu ke-52," kata Rusdi, Selasa (29/12/2020).

"Ini merupakan sesuatu yang perlu kita pertahankan di mana tren penurunan ini tentunya bisa berefek positif bagi aktivitas masyarakat dan apalagi dalam situasi pandemi sekarang," ucap Rusdi.

Baca juga: Polri Selidiki Parodi Lagu Indonesia Raya yang Viral

Rusdi menuturkan, penurunan tren kejahatan di bidang kamtibmas terkini tersebut, dapat dilihat melalui crime index atau kejahatan-kejahatan yang sering terjadi di masyarakat dan kejahatan-kejahatan yang meresahkan masyarakat.

Pantauan dari crime index, kata dia, kejahatan yang paling banyak terjadi adalah kejadian pencurian pada rumah-rumah kosong akibat situasi libur Natal dan Tahun Baru.

"Tentunya ini banyak dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk melaksanakan perbuatan-perbuatan tindak pidana pencurian," kata Rusdi.

"Oleh karena itu kami mengimbau apabila masyarakat ingin berlibur diyakinkan betul bahwa rumah yang ditinggalkan itu sudah dalam situasinya aman terkunci dengan baik," tuturnya.

Baca juga: SP3 Kasus Chat Mesum MRS Dibatalkan, Polri Siap Buka Perkara Itu Lagi

Kepolisian mengimbau kepada  masyarakat untuk menginformasikan kepada tetangga maupun aparat keamanan ketika memiliki rencana untuk meninggalkan rumah.

"Sehingga petugas aparat keamanan tentunya bisa melaksanakan patroli pada daerah-daerah yang di petakan dimana rumah banyak ditinggalkan oleh pemiliknya," ucap Rusdi.

Selain pencurian, Rusdi menyebut, kasus yang banyak terjadi pada minggu ke-52 yakni penyalahgunaan narkoba dam pencurian kendaraan bermotor khususnyan roda dua.

Oleh sebab itu, polisi juga mengimbau kepada masyarakat agar betul-betul meyakinkan kendaraannya agar diparkir pada tempat yang aman dan juga ditambah dengan kunci berganda.

"Sehingga, tidak hanya kunci yang ada dalam kendaraan bermotor dari pabrik tetapi ditambah dengan kunci yang lain sehingga keamanan daripada kendaraan bermotor khususnya roda dua itu akan lebih terjamin," ucap Rusdi.

Baca juga: Kejahatan di Jadetabek Turun, tetapi Kasus Pencurian dan Pemerasan Meningkat Tahun 2020

Lebih lanjut, ia mengatakan, kasus pencurian dengan kekerasan misalnya pembegalan, juga masih banyak terjadi di minggu ke-52.

Kasus-kasus itu, kata Rusdi, terpantau dari crime index  yang paling sering terjadi dan meresahkan masyarakat yang tentunya menjadi perhatian bersama.

"Sekali lagi, (kita berharap) kecenderungan tren penurunan daripada kejadian yang mengganggu kamtibmas ini bisa terus menurun dan bagaimana kita bersama-sama bisa menjaga agar tren menurun ini bisa kita pertahankan ada minggu-minggu berikutnya," tutur Rusdi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com