Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

719.219 Kasus Covid-19 dan Antisipasi Ancaman Varian Baru Virus Corona...

Kompas.com - 29/12/2020, 06:51 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 semakin bertambah di Indonesia, terhitung sejak diumumkan kasus perdana oleh Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

Penambahan kasus harian Covid-19 berada pada angka 5.000 - 7.000 kasus setiap harinya. Ini memperlihatkan bahwa pandemi Covid-19 di Indonesia masih belum terkendali.

Pemerintah melaporkan, hingga Senin (28/12/2020), tercatat ada 719.219 kasus Covid-19 di Tanah Air, setelah terjadi penambahan 5.854 kasus dalam kurun waktu 24 jam.

Baca juga: UPDATE: Tambah 5.854, Kasus Covid-19 di Indonesia Kini Capai 719.219

Kasus baru positif Covid-19 tersebut tersebar di 33 provinsi. Menurut data Satgas Covid-19, DKI Jakarta menjadi provinsi dengan kasus tertinggi yaitu sebanyak 1.678 kasus baru.

Menyusul Jawa Tengah sebanyak 977 kasus baru, Jawa Timur sebanyak 784 kasus baru, Jawa Barat sebanyak 403 kasus baru dan Sulawesi Selatan sebanyak 337 kasus baru.

Sebanyak 5.854 kasus positif Covid-19 diketahui setelah dilakukan pemeriksaan terhadap 34.796 spesimen. Dalam jangka waktu yang sama, ada 26.630 orang yang diambil sampelnya.

Secara kumulatif, jumlah spesimen yang telah diperiksa yaitu 7.159.309 spesimen dari 4.788.286 orang yang diambil sampelnya.

Lebih lanjut, kasus Covid-19 telah berdampak 510 kabupaten/kota di 34 provinsi.

Baca juga: UPDATE 28 Desember: 107.789 Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia

Angka kesembuhan tinggi

Dalam data yang sama, pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 bertambah sebanyak 6.302 kasus.

Angka kesembuhan dari Covid-19 dalam tiga hari terakhir melewati angka 6.000 kasus.

Sebelumnya, pasien sembuh pernah mencapai 6.389 orang pada Sabtu (26/12/2020).

Kemudian, terjadi rekor penambahan pasien sembuh pada Minggu (27/12/2020) sebanyak 6.983 orang dalam kurun waktu 24 jam.

Baca juga: UPDATE: Bertambah 6.302, Pasien Covid-19 Sembuh Jadi 589.978 Orang

Akan tetapi, pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 ini masih bertambah 215 orang.

Dengan demikian, total pasien meninggal dunia mencapai 21.452 orang.

Varian baru virus corona yang ditemukan di Inggris memiliki mutasi pada bagian receptor-binding domain, yang digunakan virus untuk menginfeksi sel tubuh manusia.GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Varian baru virus corona yang ditemukan di Inggris memiliki mutasi pada bagian receptor-binding domain, yang digunakan virus untuk menginfeksi sel tubuh manusia.

Ancaman varian baru

Di tengah tingginya angka kasus Covid-19 dan pandemi yang berlangsung lebih dari sembilan bulan, Indonesia harus mengantisipasi ancaman adanya varian baru virus corona.

Akan tetapi, varian baru virus corona SARS-CoV-2 yang diidentifikasi di Inggris itu dipastikan belum ditemukan di Indonesia hingga saat ini.

Varian baru virus corona yang dilaporkan di Inggris itu disebut mutasi B117. Varian baru ini diketahui memiliki penularan lebih cepat dari virus corona pada umumnya.

"Kami belum menemukan varian yang dari Inggris itu di Indonesia. Jadi strain B117 itu belum ditemukan. Saya tidak bilang tidak ada, tapi belum ditemukan," ujar Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Soebandrio kepada Kompas.com, Senin (28/12/2020).

Baca juga: LBM Eijkman: Belum Ditemukan Varian Baru Virus Corona dari Inggris di Indonesia

Amin menjelaskan, mutasi virus corona yang ada di Indonesia terakhir kali ada D614G pada Agustus lalu. Varian tersebut berbeda dengan mutasi B117 yang diidentifikasi di Inggris.

"Kami sedang akan melakukan sequencing virus-virus yang di bulan Oktober, November, Desember," ujarnya.

Amin juga mengatakan, mutasi virus corona ini tidak akan memengaruhi efektivitas vaksin yang akan diberikan kepada masyarakat.

Sebab, mutasi virus corona yang selama ini terjadi tidak mengubah struktur virus.

"Sampai saat ini, mutasi sebagian kecil yang terjadi belu sampai mengubah struktur. Belum dianggap bisa menganggu kinerja vaksin," kata Amin.

Baca juga: Potensi Ledakan Kasus Covid-19 pada Awal Tahun hingga Ancaman Varian Baru Virus...

Larangan masuk WNA

Sementara itu, menyikapi adanya varian baru virus corona, pemerintah mengeluarkan kebijakan larangan WNA masuk ke Indonesia mulai 1-14 Januari 2020.

Pemerintah juga mewajibkan WNA yang tiba di Indonesia sejak 28 sampai dengan 31 Desember untuk menunjukkan hasil negatif tes usap (PCR) dari negara asal yang berlaku, maksimal 2x24 jam sebelum jam keberangkatan.

Surat tersebut harus dilampirkan pada saat pemeriksaan Kesehatan. Apabila hasil tesnya negatif maka WNA melakukan karantina wajib selama lima hari terhitung sejak tanggal kedatangan.

"Setelah karantina lima hari, melakukan pemeriksaan ulang RT-PCR dan apabila hasil negatif maka pengunjung diperkenankan meneruskan perjalanan," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Senin (28/12/2020).

Baca juga: Pemerintah Larang WNA Masuk ke Indonesia pada 1-14 Januari 2021

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dewas KPK Sudah Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas KPK Sudah Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama Pilkada 2024, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama Pilkada 2024, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasional
KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

Nasional
Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Nasional
Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Nasional
KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

Nasional
Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Nasional
Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Nasional
Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Nasional
Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Nasional
Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Nasional
Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Nasional
Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com