JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, alasan pemerintah mengeluarkan Kartu Prakerja adalah untuk mengembangkan kompetensi para pekerja.
Program ini untuk mereka yang masih mencari kerja, pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), maupun pekerja yang butuh meningkatkan keterampilannya.
Hal tersebut disampaikan Ma'ruf dalam acara Silaturahmi Wakil Presiden dengan Komunitas Kartu Prakerja secara daring, Senin (28/12/2020).
"Pemerintah melalui program Kartu Prakerja yang seluruh pelaksanaannya memanfaatkan teknologi digital, berupaya mendorong pengembangan kompetensi para pencari kerja, pekerja yang terkena PHK atau pekerja yang membutuhkan peningkatan keterampilan, termasuk bagi para UMKM yang tutup usahanya karena pandemi," ujar Ma'ruf.
Baca juga: Wapres: Tahun 2021 Program Kartu Prakerja Akan Dilanjutkan
Ma'ruf mengatakan, dikeluarkannya Kartu Prakerja tersebut juga karena pemerintah berharap di tengah situasi pandemi, para pekerja dapat meningkatkan keterampilannya.
Lebih jauh lagi, pemerintah ingin agar para pekerja yang terdampak pandemi bisa mendapatkan pekerjaan lagi atau dapat membuka usaha baru.
Selain itu, kata dia, dalam program Kartu Prakerja terdapat komponen insentif yang bertujuan untuk menjaga daya beli pekerja yang menurun akibat pandemi.
"Insya Allah program ini akan berhasil dengan baik karena hasil evaluasi menunjukkan data dan fakta yang menggembirakan," kata dia.
Baca juga: Menangi Sengketa Informasi, ICW Desak Pemerintah Buka Dokumen Perjanjian dengan Mitra Prakerja
Berdasarkan survei angkatan kerja nasional Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Agustus tahun 2020, sebanyak 88,9 persen peserta program Kartu Prakerja menyatakan bahwa keterampilannya meningkat setelah mengikuti program tersebut.
Sementara hasil survei manajemen pelaksana kartu pra kerja menunjukkan, lebih dari 83 peserta menyatakan keterampilan kerjanya telah meningkat, baik dari skilling, reskilling maupun upskilling.
"Ini merupakan sebuah ekosistem pembangunan ketenagakerjaan nasional yang berjalan secara sinergis," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.