JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Istiono menyebutkan, terjadi penurunan jumlah wisatawan yang melintasi Banyuwangi menuju Bali.
Ia mengatakan, penurunan jumlah wisatawan tersebut menembus hingga angka 90 persen.
“Hari ini kami melakukan pemantauan di kedatangan Bandara Ngurah Rai Bali. Kedatangan di sana terpantau hari ini 1.000 lebih, tapi kalau dibandingkan tahun lalu, (jumlahnya) 21.000, jadi penurunannya sekitar 90 persen," kata Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono usai meninjau pos pemantauan di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali serta memantau pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Minggu (27/12/2020).
Baca juga: Saat Pemerintah Meyakini Akan Ada Lonjakan Kasus Covid-19 Setelah Libur Panjang...
Kendati demikian, Istiono menyebut ada sedikit peningkatan arus dari Jawa menuju Bali melalui Pelabuhan Ketapang.
Akan tetapi, ia menilai jajaran Polres Banyuwangi dan Polda Jatim serta Polda Bali sudah mengelolanya dengan baik.
"Dengan peningkatan ini dapat dikelola dengan bagus antara Kapolres Banyuwangi atas koordinasi Dirlantas Polda Jatim bersama Dirlantas Polda Bali dinformasikan jalur serta arus puncaknya kondisinya cukup dapat dikelola dan cukup bagus, tidak terjadi penumpukan,” ucap Istiono.
Lebih lanjut, Istiono juga sempat mengecek kesiapan pengamanan di Terminal Sri Tanjung.
Baca juga: Ribuan Pemudik Ikut Rapid Test Antigen Gratis yang Digelar Polisi, 36 Orang Reaktif Covid-19
Ia mengatakan bahwa seluruh supir angkutan telah bersih dari Covid-19 setelah wajib melakukan rapid test antigen sebelum berkendara.
"Dari kemarin sudah dilakukan pengecekan kurang lebih 1.400 sopir. Yang reaktif sebanyak 19 orang dan direkomendasikan ke rumah sakit ditindaklanjuti," kata dia.
Lebih jauh Istiono mengatakan, terkait pengamanan secara nasional, Kakorlantas memastikan Polri bersama jajaran TNI dan stakholder terkait akan melakukan secara maksimal dan berkala.
Baca juga: Antisipasi Covid-19, Korlantas Polri Awasi Pembatasan Kapasitas Rest Area
Sebab, imbauan pemerintah untuk tidak ada kerumunan saat Natal dan Tahun Baru harus dilakukan secara ketat demi mencegah penyebaran Covid-19.
"Untuk Tahun Baru dilarang dilakukan kegiatan-kegiatan malam Tahun Baru. Izin keramaian di titik-titik tertentu di perhotelan pun tidak dikeluarkan," ujar dia.
“Juga dikeluarkan maklumat Kapolri tentang masalah kerumunan. Tidak Ada kegiatan perayaan malam Tahun Baru untuk mencegah penyebaran Covid-19," kata Istiono.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.