JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Gerindra, Habiburokhman mengingatkan Front Pembela Islam (FPI) supaya waspada terhadap pihak asing yang ingin memanfaatkan kasus tewasnya enam laskar FPI.
"Saya pikir teman-teman FPI mesti waspada jangan sampai persoalan ini ditunggangi pihak luar, dalam hal ini mungkin saja pemerintahan lain yang akan mengambil keuntungan," ujar Habiburokhman dalam webinar, Minggu (27/12/2020)
Habiburokhman menilai, pendekatan pihak asing menandakan adanya tujuan mengeruk keuntungan dari polemik yang tengah dihadapi FPI.
Baca juga: Dalami Kematian 6 Laskar FPI, Komnas HAM Gali Keterangan Personel Polda Metro
Sebaliknya, kehadiran mereka justru tidak mempunyai keuntungan sama sekali untuk FPI.
Ia yakin bahwa pihak asing tidak mempunyai niat baik terhadap permasalahan yang sedang menimpa FPI.
"Yang paling mungkin justru ada tendensi bagaimana memanfaatkan situasi untuk keuntungan mereka, bukan keuntungan FPI, bukan keuntungan keluarga. Kita sudah hatam soal-soal begini. Baik di Indonesia maupun di kasus lain," kata Habiburokhman.
Terkait campur tangan pihak asing ini, Habiburokhman mencontohkan bagaimana keterlibat pihak luar dalam memanfaatkan dinamika 1998.
Saat itu, banyak di antara kelompok aktivis yang mendapat undangan ke sejumlah kedutaan, di antaranya Amerika Serikat.
Akan tetapi, pendekatan pihak asing saat itu pada akhirnya hanya berupaya mengambil keuntungan di atas konflik yang membara.
"Teman-teman waktu itu kayak bangga diundang ke Kedutaan Amerika, diundang ke kedutaan ini dan sebagainya," kata dia.
"Yang ada adalah mengambil keuntungan di atas konflik yang terjadi," ucap dia.
Baca juga: Komnas HAM Bakal Periksa Laskar FPI yang Bentrok dengan Polisi
Habiburokhman juga mengingatkan FPI supaya tidak mudah menyambut pihak luar.
Ia yakin kasus tewasnya enam laskar FPI bisa diselesaikan oleh orang Indonesia sendiri, tanpa ada keterlibatan pihak luar.
"Jangan libatkan pihak lain di luar kita. Akan lebih runyam, akan lebih kacau. Pada akhirnya kita sendiri yang akan rugi," kata dia.
Pada Minggu (20/12/2020), Kementerian Luar Negeri memanggil Kepala Perwakilan Kedutaan Jerman di Jakarta untuk dimintai klarifikasi sekaligus menyampaikan protes atas aktivitas salah satu stafnya yang mendatangi markas FPI di Petamburan, Jakarta.
Pihak Perwakilan Kedutaan Jerman pun melayangkan permintaan maafnya atas kehadiran salah seorang stafnya di Petamburan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.