JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pasien yang terjangkit Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah.
Akumulasi kasus terkonfirmasi positif Covid-19 telah menembus angka 700.000 pada Jumat (25/12/2020) siang, pukul 12.00 WIB.
Angka itu muncul setelah terjadi penambahan 7.259 kasus Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Dengan penambahan tersebut, total kasus positif Covid-19 di Indonesia sejak pengumuman perdana pada 2 Maret 2020 berjumlah 700.097 kasus.
Angka tersebut diketahui dari data yang dirilis oleh Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Jumat sore.
Kasus baru pasien terkonfirmasi positif Covid-19 tersebar di 34 provinsi.
Baca juga: Bertambah 7.259, Kasus Covid-19 di Indonesia Tembus 700.000
Dari data itu, tercatat lima provinsi dengan penambahan kasus baru tertinggi.
Kelima provinsi itu, yakni DKI Jakarta (2.096 kasus baru), Jawa Tengah (911 kasus baru), Jawa Barat (903 kasus baru), Jawa Timur (822 kasus baru), dan Sulawesi Selatan (411 kasus baru).
Kasus Covid-19 secara keseluruhan hingga saat ini terjadi di 510 kabupaten/kota yang berada di 34 provinsi.
Penambahan kasus baru didapatkan dari pemeriksaan spesimen harian pada Kamis (24/12/2020) hingga Jumat, sebanyak 49.806 spesimen dari 30.768 orang.
Secara akumulasi, pemerintah telah memeriksa 7.037.969 spesimen terkait Covid-19 dari 4.700.999 orang.
Adapun satu orang bisa diambil atau diperiksa spesimennya lebih dari satu kali.
Jumlah pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh bertambah 6.324 orang dalam waktu 24 jam terakhir.
Sehingga, secara keseluruhan sudah ada 570.304 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh.
Dalam kurun waktu yang sama, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia bertambah 258 orang sehingga totalnya menjadi 20.847 orang.
Sementara itu, ada 67.464 kasus suspek terkait Covid-19 di Indonesia.
Baca juga: UPDATE 25 Desember: Tambah 6.324, Indonesia Catat Rekor Pasien Sembuh Covid-19
Data yang sama juga menunjukkan jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia mencapai 108.946 kasus. Angka itu setara dengan 15,6 persen dari total kasus konfirmasi positif Covid-19.
Kasus aktif adalah pasien yang dinyatakan positif Covid-19 dan sedang dirawat atau isolasi mandiri.
Angka itu didapatkan dengan mengurangi total kasus positif Covid-19 dengan angka kesembuhan dan kematian.
Terkait masa libur panjang dalam rangka Hari Raya Natal dan Tahun Baru, pemerintah telah menyiapkan berbagai antisipasi.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, salah satu yang disiapkan pemerintah adalah menambah jumlah ketersedian tempat tidur, baik di ruang rawat inap ataupun intensive care unit (ICU).
"Kebetulan tempatnya ada, tinggal kami tambah jumlah bed dan ICU. Ada potensinya bisa sampai 100 bed tambahan," kata Budi dalam konferensi pers, Jumat.
Budi mengatakan, jumlah ruangan untuk menambah tempat tidur bagi pasien Covid-19 cukup.
Namun, yang perlu ditambah adalah jumlah perawat pasien.
"Jadi saya sudah bicara dengan Pak Wamen (Wakil Menteri) yang benar-benar dokter bagaimana caranya kami bisa segera mengalokasikan tambahan perawat," ujarnya.
"Karena jumlah dokternya cukup, jumlah alat kesehatannya cukup, jumlah dokternya cukup, ruangannya juga ada bisa tambah sampai 100, tapi kita butuh perawat," ungkapnya.
Pada Desember ini ada beberapa momen libur panjang. Libur tersebut mulai dari 24-27 Desember 2020 yang merupakan libur Natal.
Sementara itu, pada 28-30 Desember 2020 tidak ada libur, sehingga masyarakat diharuskan tetap bekerja seperti biasa.
Kemudian, kata dia, libur pengganti Idul Fitri ditetapkan pada 31 Desember 2020.
Adapun libur Tahun Baru ditetapkan 1 Januari 2021 dan ditambah 2-3 Januari 2021 yang merupakan libur akhir pekan karena jatuh pada Sabtu-Minggu.
Budi meminta masyarakat sebisa mungkin tetap berada di rumah selama libur Natal dan Tahun Baru 2021.
Ia pun mengingatkan pentingnya protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
"Jangan lupa untuk usahakan tetap tinggal di rumah dan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak," kata Budi.
Baca juga: Menkes: Usahakan Tetap Tinggal di Rumah Selama Liburan
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menkes Dante Saksono Harbuwono mengamini bahwa protokol kesehatan berupa 3M merupakan kunci untuk mencegah penularan Covid-19.
Di lain sisi, Dante mengatakan pemerintah telah bersiap jika ada lonjakan kasus Covid-19 setelah masa libur akhir tahun ini.
Pemerintah berupaya agar lonjakan kasus positif Covid-19 tidak diiringi dengan kenaikan kasus kematian.
"Mungkin lonjakan kasus tidak bisa dihindari, pasti akan ada," ujarnya.
Karena itu, Dante mengatakan, pemerintah terus memantau kecukupan ketersediaan obat-obatan, fasilitas kesehatan, dan tenaga medis di rumah sakit.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.