JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 50 persen tenaga kerja yang ada saat ini membutuhkan peningkatan dan pelatihan kemampuan untuk menghadapi situasi dunia kerja yang berkembang dengan digitalisasi.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia (Kemenko PMK) Agus Sartono mengatakan, penyesuaian kompetensi dengan teknologi baru sangat dibutuhkan oleh para pekerja agar tak tertinggal.
Pasalnya, menurut publikasi World Economic Forum: Future of Jobs Report tahun 2020, diprediksi 84 persen pekerjaan di dunia akan digantikan oleh mesin-mesin canggih.
"50 persen pekerjaan di dunia akan menggunakan otomatisasi. Untuk mengatasi situasi itu setidaknya 50 persen pekerja yang ada saat ini membutuhkan re-skilling dan upskilling," ujar Agus dikutip dari situs resmi Kemenko PMK, Selasa (22/12/2020).
Ia mengatakan, kondisi seperti itu akan membuat porsi pekerjaan yang masih dilakukan manusia berkurang dari 67 persen menjadi 53 persen dalam lima tahun mendatang.
Baca juga: UU Cipta Kerja Permudah Tenaga Kerja Asing Bekerja di RI, Ini Perubahannya
Bahkan, kata dia, diperkirakan 85 juta lapangan pekerjaan yang ada saat ini pun akan hilang.
“Perlu kita cermati pekerjaan hilang bukan berarti pengangguran, namun artinya ada peluang baru," terang Agus.
"Dalam lima tahun mendatang, diperkirakan ada 97 juta pekerjaan baru yang merupakan kombinasi atau hybrid antara manusia, mesin, dan komputer,” lanjut dia.
Oleh karena itu, ia pun berharap seluruh individu saat ini mulai bisa menyesuaikan kompetensinya dengan teknologi baru.
Termasuk menguasai kemampuan sains, teknologi, hingga internet of things.
Perubahan menuju ke arah itu, sudah mulai terlihat di masa pandemi Covid-19 saat ini.
Pandemi, kata dia, telah membawa dampak perubahan terhadap sistem kehidupan manusia.
Salah satunya aktivitas sehari-hari yang semula dilakukan manual dan langsung, kini bersifat daring dan digital.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.