Kurnia mencontohkan kasus dugaan korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) dan Bank Century.
Selain itu, Kurnia menyinggung sejumlah orang yang masih jadi buronan KPK, seperti eks caleg PDI-P, Harun Masiku dan Direktur PT Multicon Indrajaya Terminal Hiendra Soenjoto.
“Padahal kita tahu KPK memiliki cukup kemampuan untuk meringkus buronan di mana pun mereka berada,” tutur dia.
Baca juga: Bantah Terlibat dalam Pengadaan Tas Bansos Kemensos, Gibran: Kalau Mau Korupsi Kok Baru Sekarang
Selain menyoroti KPK secara kelembagaan, Kurnia mengkritik Firli yang dianggap kerap melakukan gimik politik, misalnya saja saat Firli menunjukkan kebolehannya memasak nasi goreng di acara silaturahmi KPK.
Selain itu, Firli sempat mendampingi Juliari saat membagikan bantuan sosial bagi warga terdampak pandemi Covid-19.
Di berbagai peringatan hari-hari besar, Firli pun sering mengirimkan siaran pers.
“Kebiasaan Firli yang terkesan ingin menaikkan pamor individu dengan sering mengirimkan siaran pers di hari-hari besar tertentu. Itu kan hal-hal yang tidak dibutuhkan publik,” kata Kurnia.
Baca juga: Siapa Pengganti Edhy Prabowo dan Juliari Batubara?
Sementara itu, eks Wakil Ketua KPK, Laode M Syarif dalam sebuah acara diskusi daring pada Senin (7/12/2020), mengatakan, kasus dugaan korupsi yang menjerat Edhy dan Juliari membuktikan kegagalan KPK dalam membangun sistem pencegahan korupsi.
Ia pun mengingatkan KPK agar segera melakukan upaya pencegahan agar kasus serupa tidak terjadi di kemudian hari.
“Setelah penindakan, langsung kita lakukan upaya-upaya pencegahan, misalnya sekarang ada penindakan di KKP dan di Kementerian Sosial, maka upaya-upaya pencegahan agar tidak terjadi hal serupa harus segera dilakukan," kata Laode.