JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia Pandu Riono mengatakan, kunci untuk menekan kasus kematian akibat Covid-19 adalah dengan menekan terlebih dahulu jumlah kasus positif Covid-19.
Hal ini ia katakan merespons angka kematian akibat Covid-19 yang mencapai 200 orang dalam satu hari.
"Jadi kuncinya di sana (di menekan kasus positif Covid-19), bukan di rumah sakit," kata Pandu kepada Kompas.com, Senin (21/12/2020).
Baca juga: Pasien Covid-19 Meninggal Capai 200 Per Hari, Ahli Menduga karena RS Sudah Kewalahan
Selain itu, Pandu juga menyarankan pemerintah untuk menambah jumlah rumah sakit yang hanya menerima pasien khusus Covid-19.
Penambahan rumah sakit ia nilai bisa menampung pasien Covid-19 yang membutuhkan perawatan.
"Sehingga semua tempat tidur bisa diatasi," ujarnya.
Pandu pun menambahkan juga pemerintah harus memasifkan tracing, testing, and treatment (3T) untuk bisa mengatasi pandemi.
Baca juga: Epidemiolog: Disiplin 3M Efektif jika Didukung 3T yang Memadai untuk Kendalikan Pandemi
Menurut dia, dengan memasifkan 3T akan lebih cepat menemukan kasus positif dan merawat pasien Covid-19 yang perlu dirawat.
"Seringkali ini juga pertama orang terlambat datangnya kalau udah bergejala berat baru masuk rumah sakit," ucapnya.
"Masuk rumah sakit sudah penuh nih, ditampungnya di ruang gawat darurat emergency," ucap dia.
Baca juga: Duka Keluarga Ibu Hamil yang Meninggal Usai Ditolak 7 Rumah Sakit: Tak Punya Hati Nurani
Adapun penambahan kasus harian pasien meninggal dunia akibat Covid-19 mencapai 221 orang pada (20/12/2020).
Sementara pada (21/12/2020) kasus pasien meninggal akibat Covid-19 bertambah sebanyak 205 orang dalam kurun waktu 24 jam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.