JAKARTA, KOMPAS.com - Data laporan penambahan kasus kematian secara harian akibat Covid-19 kembali mendapat sorotan masyarakat.
Kali ini, data yang disorot adalah jumlah penambahan kasus kematian pada Sabtu (19/20/2020).
Berdasarkan laporan data pemerintah yang dibagikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Sabtu, tercatat 145 kematian akibat Covid-19 dalam sehari. Jumlah ini berasal dari laporan 34 provinsi.
Baca juga: UPDATE 19 Desember: 19.659 Orang Meninggal akibat Covid-19
Namun, relawan dari sebuah platform laporan bersama Covid-19 yang diinisiasi masyarakat bernama "Lapor Covid-19" mencatat adanya pasien meninggal dunia dalam jumlah yang lebih besar, yakni 620 orang meninggal dunia berstatus positif Covid-19.
Jumlah itu berasal dari 366 kabupaten/kota yang dilaporkan pada Sabtu.
Menanggapi hal ini, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, saat ini sistem pelaporan data masih terus disempurnakan oleh Kementerian Kesehatan.
Hal itu untuk menyelesaikan perbedaan data daerah dengan pusat karena tertundanya pelaporan data.
"Iya karena sistem pelaporan yang masih disempurnakan terus oleh Kementerian Kesehatan untuk menyelesaikan perbedaan data daerah dengan pusat karena tertundanya pelaporan/entry data," ujar Wiku ketika dikonfirmasi Kompas.com, Senin (21/12/2020).
Baca juga: UPDATE 20 Desember: 221 Pasien Covid-19 Meninggal Dunia, Angka Tertinggi Sejak Pandemi Dimulai
Sebelumnya, persoalan data kematian juga menjadi sorotan saat ada perbedaan dengan laporan data dari pemerintah provinsi.
Salah satu yang disorot adalah jumlah total pasien meninggal dunia akibat Covid-19 di Jawa Tengah pada 26 November 2020.
Pada data Satgas tercatat total ada 2.197 pasien meninggal dunia akibat Covid-19 di Jawa Tengah.
Namun, berdasarkan data pemerintah provinsi Jawa Tengah yang dilaporkan laman https://corona.jatengprov.go.id/data, tercatat total ada 3.459 pasien tutup usia akibat Covid-19.
Baca juga: Angka Kematian Jateng Selisih hingga 1.000 Orang, Epidemiolog Ingatkan Potensi Mismanajemen Data
Dengan demikian, terdapat selisih data sebanyak 1.262 antara Satgas dengan pemerintah provinsi.
Saat dimintai tanggapan terkait perbedaan itu, Wiku Adisasmito juga mengungkapkan ada persoalan sinkronisasi data daerah dengan data pusat.
Dia mengatakan saat itu proses sinkronisasi data masih dalam perkembangan.
"Sinkronisasi data masih on progress," ujar Wiku kepada Kompas.com pada 27 November 2020.
"Pada intinya sinkronisasi data daerah dan pusat selalu membutuhkan penyempurnaan agar bisa konsisten dari waktu ke waktu," tuturnya.
Baca juga: Angka Kematian Covid-19 di Jateng Beda hingga 1.000 Orang, Ini Penjelasan Satgas
Wiku menegaskan, pada intinya pemerintah selalu berupaya mencapai interoperabilitas (kapabilitas dari suatu sistem) data dengan seluruh daerah.
"Hal itu dilakukan melalui peningkatan yang berkelanjutan," ujar Wiku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.