JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus bentrokan antara polisi dan anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) dinilai menjadi ujian bagi pengganti Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis.
Hal itu disampaikan anggota Komisi III DPR Nasir Djamil dalam acara diskusi bertajuk “Misteri Senjata Api FPI”, Minggu (20/12/2020).
“Kalau memang kasus ini belum selesai, tentu ujian juga bagi calon Kapolri yang akan datang untuk bisa menjawab secara apa adanya kepada publik,” kata Nasir.
Baca juga: Ingin Periksa Mobil Polisi dan Laskar FPI, Komnas HAM Kirim Surat ke Kabareskrim
Diketahui bahwa Idham akan memasuki usia pensiun pada akhir Januari 2021.
Menurut Nasir, peristiwa bentrokan polisi dan laskar FPI masih menyisakan misteri bagi sebagian publik, termasuk soal kepemilikan senjata api.
Diketahui, polisi dan FPI memiliki perbedaan pendapat terkait insiden yang menewaskan enam orang tersebut.
Polisi meyakini dua pucuk senjata api yang disita merupakan milik anggota laskar FPI. Polisi mengklaim menemukan bukti jelaga di tangan anggota laskar.
Namun, FPI mengatakan, anggota laskarnya tidak pernah memiliki senjata api.
Nasir pun menilai aparat kepolisian perlu menjawab keraguan publik soal kepemilikan senpi tersebut dengan membeberkan bukti yang dimilikinya.
“Pada prinsipnya, lebih cepat kan lebih baik kalau memang polisi punya bukti yang akurat, yang valid terkait kepemilikan senjata itu,” tuturnya.
Sebagai negara hukum, Nasir mengungkapkan, publik perlu memercayakan proses investigasi kepada polisi dan tidak ada saling klaim.
“Tagline profesional, modern, terpercaya (Promoter) ini menghadapi ujian yang paling berat sebenarnya,” ujar dia.
Dalam peristiwa itu pada Senin (7/12/2020) dini hari itu, sebanyak enam anggota laskar FPI tewas ditembak setelah diduga menyerang polisi.
Keenamnya belum berstatus sebagai tersangka, melainkan sebagai terlapor atas laporan yang dibuat oleh anggota Polri yang diduga diserang.
Adapun dalam rekonstruksi pada Senin (14/12/2020) dini hari, polisi menggambarkan bahwa anggota laskar FPI yang terlebih dahulu menyerang dan menembak polisi saat kejadian.
Baca juga: Saksikan Rekonstruksi Tewasnya 6 Laskar FPI, Kompolnas Akui Punya Sejumlah Catatan
Menurut polisi, dua anggota laskar FPI tewas setelah baku tembak. Kemudian, empat anggota laskar FPI lainnya ditembak setelah disebut mencoba merebut senjata polisi di mobil.
Polisi mengatakan, hasil rekonstruksi belum final. Tak menutup kemungkinan dilakukan rekonstruksi lanjutan apabila ada temuan baru.
Di sisi lain, pihak FPI sebelumnya telah membantah anggota laskar menyerang dan menembak polisi terlebih dahulu. Menurut FPI, anggota laskar tidak dilengkapi senjata api.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.