JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Albertus Wahyurudhanto mengaku pihaknya memiliki sejumlah catatan atas rekonstruksi bentrokan polisi dengan anggota laskar pengawal pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
Adapun rekonstruksi itu dilakukan polisi pada Senin (14/12/2020) dini hari. Pihak Kompolnas yang hadir adalah Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto.
“Informasi dari Pak Benny, memang ada beberapa catatan di kami, tapi kan catatan itu tidak harus kita sampaikan secara terbuka,” kata Albertus dalam acara diskusi bertajuk “Misteri Senjata Api FPI”, Minggu (20/12/2020).
Baca juga: Polisi Klaim Temukan Kecocokan antara Proyektil dengan Senjata Api yang Diduga Milik Laskar FPI
Menurut dia, pihaknya akan menyampaikan apakah polisi sudah sesuai prosedur atau belum.
Sementara itu, untuk hal-hal yang masuk ranah penyidikan menjadi ranah penyidik untuk menyampaikan.
Albertus mengatakan, catatan Kompolnas tidak sampai dikategorikan sebagai kejanggalan.
“Tidak (sampai pada kejanggalan) begitu. Dalam istilah kami begini, kita transparan tapi jangan telanjang, karena di sana ada norma, ada etika,” tuturnya.
Albertus berharap penyidikan yang dilakukan Bareskrim Polri atas kasus tersebut tidak berlangsung lama.
Kompolnas juga berharap agar hasil penyidikan polisi menjadi solusi dan bukan malah menimbulkan masalah baru.
Baca juga: Dokter Polri Tunjukkan Foto Jenazah 6 Anggota Laskar FPI ke Komnas HAM
Maka dari itu, Kompolnas mendorong Polri untuk terbuka dalam penanganan kasus ini.
“Kalau tadi bicara ini yang benar, polisi yang salah atau FPI, bisa juga FPI, bisa juga polisi. Justru itulah keterbukaan yang sengaja kami dorong, dari situ akan muncul terpercaya,” ucap dia.
Dalam peristiwa di Tol Jakarta-Cikampek pada Senin (7/12/2020) dini hari, sebanyak enam anggota laskar FPI tewas ditembak.
Ketika itu, para laskar FPI mengawal rombongan pemimpinnya Rizieq Shihab.
Adapun dalam rekonstruksi pada Senin (14/12/2020) dini hari, polisi menggambarkan bahwa anggota laskar FPI yang terlebih dahulu menyerang dan menembak polisi saat kejadian.
Baca juga: Tanggapi Rekonstruksi Polri, FPI: Hentikan Fitnah Terhadap 6 Laskar yang Tewas
Menurut polisi, dua anggota laskar FPI tewas setelah baku tembak. Kemudian, empat anggota laskar FPI lainnya ditembak setelah disebut mencoba merebut senjata polisi di mobil.