JAKARTA, KOMPAS.com - Polri mengungkapkan, kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) diduga telah memberikan pelatihan khusus kepada para anggotanya untuk melawan musuh.
"Mereka (JI) sudah menyiapkan kemampuan diri dengan pelatihan-pelatihan khusus guna mempersiapkan kekuatan melawan musuh yakni negara dan aparat," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono dalam keterangannya, Minggu (20/11/2020).
Menurut dia, proses pengaderan yang dilakukan JI terhadap teroris muda diagendakan secara rapi.
JI bahkan memiliki bagian khusus untuk menyiapkan para kadernya itu. Diduga, koordinator pelatihan kelompok JI adalah Joko Priyono alias Karso, sementara penanggung jawab kelompok ini adalah Para Wijayanto.
Dari informasi yang diperoleh Polri, terdapat 91 kader JI yang diberi pelatihan tempur. Argo mengatakan, 66 orang di antaranya dikirim ke Suriah dan beberapa sudah kembali ke Indonesia.
"Sebagian besar dari mereka juga sudah berangkat ke Suriah bergabung dengan kelompok teror di sana dan berperan aktif dalam konflik di Suriah. Kemampuan yang sudah diasah di tempat pelatihan dan medan tempur sebenarnya (Suriah) menjadikan mereka sebagai potensi ancaman nyata," ucapnya.
Baca juga: Warga Lampung Tengah Pernah Liat Terduga Teroris di Poster DPO, tapi Tak Melapor
Argo pun menilai, maraknya penyebaran berita bohong atau hoaks menjadi salah satu penyebab paham radikal semakin tumbuh subur di Indonesia.
Oleh karena itu, diperlukan peran seluruh lembaga terkait yang bergerak di bidang pendidikan, sosial, keagamaan, komunikasi dan keamanan di lingkungan masing-masing.
Hingga saat ini, aparat kepolisian melalui tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri terus memantau jaringan teroris di Indonesia.
"Spesifiknya, Densus 88 sudah melakukan penegakan hukum terhadap 20 peserta pelatihan JI,” tutur dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.