Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM: Vaksin Bukan Satu-satunya Cara untuk Memutus Mata Rantai Covid-19

Kompas.com - 18/12/2020, 17:02 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak kedatangan vaksin Covid-19 Sinovac di Indonesia, muncul setitik harapan dari publik terhadap penuntasan pandemi.

Namun, Juru Bicara Vaksinasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Lucia Rizka Andalusia kembali menegaskan bahwa kehadiran vaksin bukan berarti akan memutus mata rantai penularan Covid-19.

"Vaksin bukan satu-satunya cara untuk memutus mata rantai penularan Covid-19. Setelah mendapatkan vaksin tentu kita tetap harus menjalankan protokol kesehatan dengan 3M," kata Lucia dalam Seminar Daring Nasional bertajuk "Vaksinasi Covid-19 Negara dan Rakyat Siap?" Jumat (18/12/2020).

Baca juga: Sebut Banyak Warga Tak Percaya Vaksin Aman, Bima Arya: Sosialisasi Pemerintah Sangat Penting

Ia berpendapat bahwa sejatinya menerapkan protokol kesehatan 3M sangat sederhana. Dan seharusnya, kata dia, semua pihak sudah paham dan terbiasa karena pandemi telah berjalan lebih kurang 10 bulan.

Lucia menjelaskan alasan mengapa semua orang tetap harus menerapkan protokol kesehatan meski nantinya vaksin sudah diterima.

Menurutnya, hal ini karena vaksin Covid-19 yang ada merupakan sesuatu yang baru bagi dunia kesehatan.

"Vaksin ini sangat baru, lain dengan vaksin lainnya yang sudah pernah ada dan sudah pernah digunakan puluhan tahun. Sudah punya pengalaman terhadap khasiat dan keamanannya," jelasnya.

Baca juga: Bima Arya: Kita Berharap Ketika Vaksin Datang, Situasi Pandemi Terkendali

Meski terbilang baru, tambah dia, vaksin yang sudah melalui berbagai tahapan uji klinik bisa dipastikan mampu membentuk kekebalan tubuh.

Selama vaksin belum selesai uji klinik, Lucia mengingatkan agar masyarakat lebih baik mencegah penularan dengan cara menjalankan protokol kesehatan.

"Kalau bisa ya virusnya jangan masuk dulu. Caranya agar virus tak masuk ya pakai masker dan lainnya," imbuh dia.

Sebelumnya, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan ( BPOM) Penny Lukito mengklaim aspek keamanan vaksin Covid-19 sudah baik.

Baca juga: Menanti Janji Pemerintah Berikan Vaksin Covid-19 Terbaik untuk Rakyat...

Menurutnya, vaksin tersebut sudah memenuhi syarat di sejumlah aspek yang BPOM tetapkan.

"Kalau di aspek mutu itu sudah memenuhi aspek cara produksi obat yang baik. Alhamdulillah, hingga saat ini tidak ada efek samping yang kritikal. Dari aspek keamanan, vaksin Covid-19 sudah baik," kata Penny dalam keterangan rilis di Jakarta, Kamis (17/12/2020).

Ia melanjutkan, kini BPOM tengah menunggu aspek efektivitas dari vaksin Covid-19. Adapun analisa yang dilakukan yaitu melalui pengambilan sampel darah dan pengujian di laboratorium.

BPOM akan melihat seberapa besar vaksin tersebut memberikan efektivitas terhadap peningkatan antibodi manusia.

"Ada standarnya harus mencapai angka efektivitas tertentu, sehingga bisa dikatakan bahwa vaksin itu efektif dari segi meningkatkan antibodi, terus kemudian juga kemampuannya untuk menetralisir virus yang masuk ke badan kita," jelasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com