JAKARTA, KOMPAS.com - Bareskrim Polri kembali memeriksa pihak Jasa Marga terkait bentrokan antara anggota Laskar Front Pembela Islam (FPI) dan polisi, Kamis (17/12/2020).
Tak disebutkan secara lebih rinci identitas dari pihak Jasa Marga yang dimintai keterangan oleh penyidik.
“Saksi-saksi yaitu Jasa Marga, vendor CCTV Tol Jagorawi-Japek, manajemen Hutama Karya (pengelola Tol Lingkar Pasarebo),” kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen (Pol) Andi Rian R Djajadi dalam keterangannya, Kamis.
Baca juga: Dirut Jasa Marga Bantah CCTV Km 50 Rusak, tetapi...
Penyidik sebelumnya telah memeriksa bagian IT Jasa Marga sebagai saksi pada Rabu (16/12/2020).
Menurut Andi, salah satu materi pemeriksaan yakni terkait kamera CCTV di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 yang tidak berfungsi saat kejadian.
Salah satu saksi lain yang diperiksa adalah jurnalis Edy Mulyadi.
“Saksi lainnya Edy Mulyadi dan saksi mata di tempat kejadian perkara,” tuturnya.
Dikutip dari Tribunnews.com, Edy membuat video dan menyampaikan reportase di lokasi bentrokan FPI dan polisi.
Dalam video itu, Edy menjelaskan kronologi detik-detik mobil 6 orang laskar FPI masuk ke dalam rest area hingga dilakukan penyergapan oleh polisi.
Keterangan tersebut didapatkannya dari wawancara pedagang ataupun tukang parkir di sekitar lokasi.
Edy sedianya diperiksa pada Senin (14/12/2020). Namun, Edy tak memenuhi panggilan itu karena mengaku memiliki kegiatan lain.
Polri sebelumnya telah meminta agar Edy memberikan keterangan terkait peristiwa itu seperti yang disampaikannya kepada seorang saksi. Adapun saksi tersebut sudah diperiksa oleh penyidik.
Diketahui, keenam anggota laskar FPI tersebut tewas ditembak setelah diduga menyerang polisi di Tol Jakarta-Cikampek KM 50, Senin (7/12/2020) dini hari.
Baca juga: Bareskrim Berencana Periksa Pihak Jasa Marga soal Bentrok Polisi dengan Laskar FPI
Dalam rekonstruksi, polisi menggambarkan bahwa anggota laskar FPI yang terlebih dahulu menyerang dan menembak polisi saat kejadian.
Menurut polisi, dua anggota laskar FPI tewas setelah baku tembak dengan polisi. Kemudian, empat anggota laskar FPI lainnya ditembak setelah disebut mencoba merebut senjata polisi di mobil.
Namun, pihak FPI membantah anggota laskar menyerang dan menembak polisi terlebih dahulu. Menurut FPI, anggota laskar tidak dilengkapi senjata api.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.