"Semua zonasi itu akan diatur sehingga di dalam satu tempat atau titik pertemuan tidak akan melebihi 170 orang. Meski demikian, kami mendapatkan izin untuk satu titik bisa ditempati sampai 200 orang," kata Arsul.
Mekanisme pemilihan
Wakil Ketua Steering Committee (Dewan Pengarah) Muktamar IX PPP Syaifullah Tamliha mengatakan, dalam pemilihan ketua umum PPP, ada dua mekanisme yang mungkin ditempuh, yakni secara aklamasi atau musyawarah mufakat ataukah dengan voting.
Jika terjadi pemilihan dengan voting, setiap perwakilan cabang dan wilayah yang memiliki hak suara yang ada di setiap zonasi akan diberikan kesempatan memberikan suaranya.
"Kami sudah siapkan tempat kotak suara di setiap zona. Mereka dapat menuliskan nama orang yang dipilihnya dan dimasukkan ke dalam kotak suara tersebut. Setelah itu, pimpinan sidang di Makassar yang akan memulai penghitungan," kata Syaifullah.
"Setelah penghitungan di setiap zonasi selesai dilakukan, maka setiap koordinator zonasi akan menyampaikan kepada pimpinan sidang di Makassar supaya dihitung jumlahnya untuk tiap-tiap calon," kata imbuhnya.
Kejar elektabilitas di Pemilu 2024
Arsul yakin ketua umum yang terpilih dalam Muktamar IX mendatang akan merangkul seluruh potensi yang dimiliki partai.
Menurut Arsul, PPP telah berkomitmen membentuk kepengurusan di tingkat pusat dan daerah yang mampu bekerja untuk meningkatkan elektabilitas partai menyambut Pemilu 2024.
Baca juga: Sekjen: PPP Menang di 123 Daerah dari 222 Pilkada yang Diikuti
"Memang sudah menjadi tekad kami bahwa pengurus yang akan datang adalah pengurus yang akan bekerja dengan kerja-kerja elektoral yang diharapkan mampu meningkatkan elektabilitas PPP di daerah pemilihan masing-masing," katanya.
Ia pun mengatakan partai bakal mengajak elemen atau organisasi masyarakat Islam lain yang merupakan bagian dari PPP untuk bergabung dalam kepengurusan. Arsul berharap mereka mengirimkan para kader terbaik untuk bergabung.
Kendati begitu, Arsul menegaskan partai tetap mengedepankan meritokrasi dalam menyusun kepengurusan partai. Hal ini demi mewujudkan misi partai meningkatkan elektabilitas di pemilu mendatang.
"Merit system berdasarkan kemampuan dan kemauan untuk bekerja dan melakukan kerjakerja elektoral partai menjadi syarat utama agar bisa duduk di kepengurusan," ucap Arsul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.