JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan, penggunaan dana desa untuk padat karya tunai desa (PKTD) telah menyerap lebih dari 3 juta pekerja.
“Nah sampai dengan 15 Desember, dana desa yang sudah digunakan Rp 15.233.133.403.262 sudah menyerap hingga 3.068.660 pekerja,” kata Abdul Halim dalam konferensi pers, Rabu (16/12/2020).
Jika dirinci, dari 3.068.660 jiwa pekerja tersebut terdiri dari 2.820.222 jiwa pekerja laki-laki, 248.438 jiwa pekerja perempuan.
Kemudian, jumlah tersebut juga yang terdiri dari 1.499.838 jiwa anggota rumah tangga miskin (RTM), 637.774 jiwa penganggur, 660.985 jiwa setengah penganggur dan 16.194 kelompok marjinal lainnya.
Baca juga: Mendes Sebut Dana Desa Berkontribusi 74 Persen terhadap Pembangunan Nasional
“Jadi memang padat karya tunai desa ini untuk kepentingan infrastruktur produktif dan ekonomi produktif dengan sasaran yang jelas-jelas memiliki karakteristrik khusus,” ucap Abdul Halim.
Lebih jauh, ia mengatakan, penggunaan dana desa dalam penanganan dampak pandemi Covid-19 sampai dengan 15 Desember telah mencapai Rp 47,2 triliun dari pagu anggaran sebesar Rp 71,1 triliun.
“Total masih ada Rp 23.934.785.102.096 yang akan digunakan sampai Desember 2020,” kata Mendes Abdul Halim.
Jika dirinci, anggaran sebesar Rp 3.170.295.090.907 telah digunakan untuk program desa tanggap Covid-19. Kemudian untuk padat karya tunai desa (PKTD) Rp 15.233.133.403.262.
Baca juga: Rp 36,4 Triliun Dana Desa Akan Dipakai untuk PKTD, Mendes: Bakal Serap 5,2 Juta Tenaga Kerja
Selanjutnya, untuk pembangunan infrastruktur lainnya sebesar Rp 8.435.917.303.735 dan Rp 20.415.869.100.000 untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Adapun dana desa yang sudah disalurkan Kementerian Keuangan ataupun sedang dalam proses transfer dari rekening desa mencapai 98 persen.
Abdul Halim mengatakan, dari dana yang tersisa, sebesar Rp 8.045.700.900.000 akan digunakan bantuan langsung tunai. Kemudian Rp 15.889.084.202.096 untuk padat karya tunai desa.
“Nah ini yang terus kita tekan kepada desa-desa agar segera digunakan karena waktunya tinggal sebentar,” tutur Abdul Halim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.