JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebut, tingkat kepatuhan masyarakat terhadap penerapan protokol kesehatan saat Pilkada 2020 relatif tinggi.
Hal itu ia sampaikan dalam acara Refleksi dan Proyeksi Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2020 di Hotel Melia Yogyakarta, Senin (14/12/20).
"Kita lihat juga dari sisi penularan Covid, data dari Kasatgas Covid, saya kira patut kita pegang reliable. Data dukungan juga jelas di semua daerah, kepatuhan pada protokol Covid pada saat pemungutan suara itu adalah berkisar 89-96 persen, artinya relatif cukup dapat dipatuhi dengan baik," kata Tito dikutip dari keterangan tertulisnya, Selasa (15/12/2020).
Baca juga: Pemenang Pilkada Dilarang Bikin Kerumunan, Polda Sumbar Ancam Tindakan Tegas
Menurut Tito, tingginya tingkat kepatuhan protokol kesehatan di Pilkada 2020 telah menjawab kekhawatiran masyarakat akan adanya penambahan kasus harian Covid-19.
Ia pun yakin tidak akan terjadi klaster baru setelah pelaksanaan Pilkada Serentak 2020.
"Kita juga melihat data daerah yang pilkada dan non-pilkada, itu juga tidak jauh berbeda, artinya tidak terjadi lonjakan (kasus) di daerah pilkada, justru di daerah Pilkada banyak daerah yang data merahnya menurun," ujarnya.
"Ada pilkada atau tidak, bukan menjadi faktor utama penularan Covid-19, faktornya ada pada tingkat kepatuhan masyarakat dalam protokol kesehatan," ucap dia.
Selain tingkat kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan, Tito juga menilai pelaksanaan Pilkada 2020 relatif aman.
Ia mengatakan, sampai saat ini tidak ada gangguan konvensional yang signifikan terjadi di pelaksanaan pilkada.
Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) juga menilai pelaksanaan Pilkada 2020 berlangsung dengan baik.
Meski masih ada pelanggaran, tetapi pelanggaran tersebut tidak bersifat masif.
"Bahwa masih ada protokol kesehatan yang dilanggar, tetapi kekhawatiran berlebihan akan situasi yang tidak kita inginkan, minimal sudah terjawab di pelaksanaan area pelaksanaan pilkada ini. Tidak terlalu banyak masalah yang signifikan," kata Anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin dalam konferensi persnya, Rabu (9/12/2020) malam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.