Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Siapkan 440.000 Nakes dan 23.000 Vaksinator untuk Vaksinasi Covid-19

Kompas.com - 14/12/2020, 20:43 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan asal China Sinovac sudah tiba di Indonesia beberapa hari lalu. Vaksin tersebut, kini masih menjalani pengujian klinik.

Sembari menunggu tahapan uji klinik selesai, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi mengatakan, pemerintah terus menyiapkan tenaga kesehatan untuk pelaksanaan vaksinasi.

"Sebanyak 440.000 tenaga kesehatan dan 23.000 vaksinator terus mempersiapkan diri untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19 hingga ke seluruh daerah," kata Oscar dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (14/12/2020).

Baca juga: 40 Karyawan Pabrik Sepatu di Garut Positif Covid-19, Pabrik Tetap Beroperasi

Ia menyampaikan, sampai 5 Desember 2020 telah dilakukan pelatihan sebanyak 12.408 orang untuk 21 provinsi.

Sementara itu, pemerintah juga telah melakukan workshop penyiapan bagi 29.635 orang tenaga vaksinator dari 34 provinsi.

"Artinya, semuanya berjalan sesuai dengan rencana kita dan Insya Allah kesiapan-kesiapan itu kita jaga dari sisi jumlah, proporsional dari semua provinsi akan tercakup," ujarnya.

Selain proses pemberian vaksinasi, kata dia, upaya mengedukasi masyarakat sebelum program vaksinasi juga tak kalah penting.

Oscar berpendapat, upaya edukasi tersebut harus sampai merata ke daerah, termasuk pemahaman tentang kehalalan vaksin yang akan diupayakan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Efektivitas vaksin tersebut juga harus dikomunikasikan dengan benar. Namun, yang tak boleh ditinggalkan adalah mengomunikasikan kepada masyarakat agar mematuhi dan menjalankan protokol kesehatan dengan baik, itu adalah cara paling ampuh untuk melindungi masyarakat," tutur dia.

Lebih jauh, Oscar juga menjelaskan bahwa upaya melakukan vaksinasi yang dilakukan secara bertahap, bukan berarti tak memiliki tantangan.

Kendala geografis, kata dia, masih menjadi tantangan utama dalam hal persiapan vaksinasi. Ia pun tak memungkiri bahwa dibutuhkan usaha yang besar dari tenakes dan vaksinator untuk menjangkau tiap daerah di Indonesia.

"Indonesia ini besar sekali, dari sisi keterjangkauan kita masih menemukan kendala geografis sebagai persoalan, sehingga tenaga kesehatan dan vaksinator kita kadang-kadang mempunyai sebuah usaha yang luar biasa untuk menjangkau daerah ini," ucapnya.

Tenaga kesehatan juga dikabarkan akan menjadi fokus utama pemerintah dalam peruntukkan vaksin Covid-19 tahap pertama.

Baca juga: Berapa Harga Vaksin Covid-19 Sinovac di Indonesia? Ini Penjelasan Kemenkes

Hal ini sudah diutarakan Menteri Kesehatan ( Menkes) Terawan Agus Putranto. Ia mengatakan, vaksin hasil pengadaan tahap pertama yang tiba di Indonesia pada Minggu (6/12/2020) diperuntukkan bagi tenaga kesehatan.

Kemenkes telah menyiapkan data jumlah sasaran dan kebutuhan vaksin untuk setiap daerah.

"Untuk vaksin yang pertama ini nanti yang akan mendapat sasaran adalah tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan," ujar Terawan dalam konferensi pers virtual yang ditayangkan kanal YouTube Kemenkominfo TV, Senin (7/12/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com