Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Informasi Kredibel dan Tepercaya Kian Dibutuhkan Saat Pandemi

Kompas.com - 14/12/2020, 15:25 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, pandemi merupakan kejadian langka, berdampak besar, sulit diprediksi, serta di luar perkiraan dan menimbulkan berbagai ketidakpastian.

Ia juga menyebutkan, pandemi Covid-19 merupakan sebuah peristiwa yang belum pernah dialami setiap bangsa di mana pun dalam beberapa tahun terakhir.

Oleh karena itu, kata dia, peran jurnalisme sangat dibutuhkan saat pandemi melanda.

"Informasi kredibel dan tepercaya tentu semakin dibutuhkan. Untuk menjamin arus informasi yang bebas dari penyalahgunaan informasi seperti mis-informasi, disinformasi," kata Ma'ruf dalam diskusi virtual bertajuk "Wartawan sebagai Agen Perubahan Perilaku untuk Penanggulangan Pandemi Covid-19", Senin (14/12/2020).

Baca juga: Hindari Stres Saat Pandemi: Cari Informasi Terpercaya dan Lakukan Hal Baik

Demi terselenggaranya informasi yang kredibel, Ma'ruf menyampaikan bahwa pemerintah mengadakan program Fellowship Jurnalisme Perubahan Perilaku (FJPP).

Ia menjelaskan, Pemerintah bekerja sama dengan Dewan Pers dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengajak para jurnalis menjadi garda terdepan menciptakan pemberitaan yang mampu mengubah perilaku masyarakat di masa pandemi.

"Pemerintah sadar bahwa agar akhir dari pandemi ini segera terwujud, dibutuhkan upaya perubahan perilaku masyarakat secara berkelanjutan. Makanya saya setuju kerja sama ini dilanjutkan," ujarnya.

Adapun perubahan perilaku yang dimaksud yaitu mengarah ke perubahan perilaku hidup bersih dan sehat.

Ma'ruf menambahkan, perubahan perilaku ini bukan hanya dilakukan sementara waktu, melainkan dapat menjadi budaya.

"Diharapkan hal ini dapat menjadi gaya hidup baru masyarakat Indonesia seterusnya. Di sinilah peranan penting insan pers, terutama dalam mencerdaskan masyarakat melalui pemberitaan yang edukatif, informatif, akurat dan komprehensif dalam menggambarkan fenomena Covid-19 dan berbagai dampaknya," terang dia.

Sehingga, tambah dia, masyarakat dapat memahami cara-cara melindungi diri, keluarga dan lingkungannya secara tepat.

Sementara itu, Ketua Dewan Pers Muhammad Nuh juga menyampaikan pesan kepada para jurnalis agar menerapkan empat perubahan perilaku.

Perubahan yang pertama yaitu selalu mematuhi protokol kesehatan yang berlaku baik saat meliput maupun di luar peliputan.

"Kedua, harus terus kita tingkatkan kualitas kesehatan kita, imunitas kita. Ketiga, harus terus menerus kita kuatkan, tingkatkan doa kita ke Tuhan Yang Maha Esa," jelasnya.

Baca juga: Klaim Obat Covid-19 Hadi Pranoto, Kemenkes: Cari Informasi dari Sumber Terpercaya

Keempat, kata dia, wartawan perlu terus memperkuat solidaritas yaitu saling memberi dan berbagi kepada sesama.

Dengan kata lain, menurutnya setiap pribadi jurnalis harus melakukan tranformasi dari saya menjadi kami, kemudian kami menjadi kita.

"Yang kita bangun adalah kekitaan, kebersamaan di antara kita, untuk menghadapi satu persoalan yang sungguh sangat berat, yang semua lini kena. Maka tidak ada pilihan lain kecuali kita harus bersama-sama untuk bertekad menyelesaikannya," ucap Nuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com