JAKARTA, KOMPAS.com - Penambahan kasus harian Covid-19 di Indonesia diperkirakan bisa mencapai 10 kali lipat dari data yang setiap hari diumumkan.
Dilansir dari Kompas.id, Jumat (11/12/2020), perkiraan itu disebabkan adanya kesenjangan dan keterbatasan dalam pemeriksaan spesimen Covid-19.
Adapun jumlah kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 605.243 orang. Jumlah tersebut merupakan akumulasi setelah ada penambahan 6.310 orang pada Jumat.
Sementara jumlah korban jiwa bertambah 175 orang sejak Kamis (10/12/2020) hingga Jumat . Angka itu merupakan yang paling tinggi sejak kasus pertama Covid-19 diumumkan.
Baca juga: Ketua KPU Tangsel Wafat karena Covid-19, Sempat Negatif tetapi Kemudian Kondisinya Memburuk
"Kasus harian di Indonesia dalam pemodelan epidemiologi minimal 50.000 kasus per hari. Ini akan makin besar kesenjangannya dengan jumlah kasus dikonfirmasi karena laju penularan lebih cepat dibandingkan pemeriksaan,” kata epidemiolog Indonesia di Griffith University, Australia, Dicky Budiman dikutip dari Kompas.id.
Penambahan kasus harian pada Jumat didapatkan dengan memeriksa 39.786 orang. Dari angka itu diketahui bahwa rasio positif 15,8 persen.
Sedangkan jumlah spesimen yang diperiksa sebanyak 54.072 spesimen Covid-19 dalam kurun waktu 24 jam. Satu orang bisa diperiksa spesimennya lebih dari satu kali.
Secara kumulatif, hingga Jumat, spesimen yang telah diperiksa yaitu sebanyak 6.271.943 spesimen dari 4.216.052 orang.
Jumlah pemeriksaan harian yang dilakukan ini kurang dari separuh jumlah suspek Covid-19 yang mencapai 64.845 orang.
Kesenjangan antara jumlah suspek dan orang yang diperiksa menandai kurangnya tes Covid-19 di Indonesia.
Baca juga: Soal Vaksinasi Covid-19, Erick Thohir: Tidak Ada Pemaksaan
Selain itu, kesenjangan juga terjadi dalam cakupan tes, pada pemeriksaan Jumat lalu, sebanyak 30 persen dari pemeriksaan dilakukan di Jakarta, yaitu mencapai 11.895 orang.
Apabila mengacu pada pemodelan yang dibuat tim Oxford University dan bisa diakses di Our World in Data, penambahan kasus harian di Indonesia saat ini menanjak dengan estimasi tertinggi 66.000 kasus per hari.
Sementara estimasi terendah 58.000 kasus per hari. Hal itu berarti, jumlah kasus yang ditemukan melalui pemeriksaan hanya sekitar sepersepuluh dari yang terjadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.