JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bidang Koordinasi Relawan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Andre Rahadian menyebutkan, penjemputan pasien Covid-19 menuju ke fasilitas kesehatan saat ini bisa dilakukan secara rombongan.
Lantaran pasien yang harus dijemput semakin banyak, kini penjemputan tidak lagi dilakukan secara individu seperti dahulu.
"Kalau dulu kita hanya menjemput satu orang satu ambulans untuk menghindari penularan, tapi sekarang tesnya sudah lumayan banyak (kasus Covid-19), di Jakarta sendiri sudah 30.000 (kasus) per hari, maka kita bisa menjemput dengan secara berombongan," kata Andre dalam tayangan YouTube BNPB Indonesia, Jumat (11/12/2020).
Andre mengatakan, proses penjemputan pasien Covid-19 memerlukan koordinasi sejumlah pihak.
Baca juga: Penjelasan Kepala Puskesmas Ciracas soal Puluhan Pasien Covid-19 Dievakuasi Pakai Bus Sekolah
Mulanya, pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 melalui tes PCR harus menghubungi Satgas RT, RW, atau puskesmas terdekat.
Kemudian, Satgas dan puskesmas akan memberikan rekomendasi, apakah pasien perlu dibawa ke rumah sakit rujukan Covid-19 atau cukup ke tempat isolasi mandiri.
Jika diputuskan untuk pasien dibawa ke rumah sakit, Satgas akan berkoordinasi dengan pihak rumah sakit untuk memastikan ketersediaan ruangan.
Setelah ruangan pasien dipastikan tersedia, ambulans milik Satgas Penanganan Covid-19 daerah akan melakukan penjemputan.
Baca juga: Tersisa 240 Tempat Tidur Isolasi untuk Pasien Covid-19 di Jakarta Barat
"Kita juga sebagai Satgas mengelola 13 ambulans di Jabodetabek dan Banten yang bisa dihubungi, ada hotline-nya juga untuk pelayanan penjemputan dari rumah maupun dari puskesmas apabila sudah mendapatkan rekomendasi," ujar Andre.
Andre menambahkan, seandainya masyarakat sekitar khawatir terhadap penjemputan pasien, maka lokasi penjemputan dapat disesuaikan ulang.
"Kalau masih ada stigma sayangnya di masyarakat, kita jemputnya di puskesmas atau tempat yang sudah dikondisikan bersama Satgas RT maupun Satgas RW," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, baru-baru ini beredar video Puskesmas Ciracas yang memberangkatkan 72 pasien Covid-19 ke beberapa rumah sakit rujukan dalam satu hari.
Baca juga: 7 Tenaga Medis Positif Covid-19, Dua Puskesmas Ditutup
Dalam video tersebut, terlihat sejumlah warga yang disebut positif Covid-19 dari Ciracas memasuki bus sekolah. Beberapa ibu bahkan terlihat membawa anaknya.
"Persiapan evakuasi dari Puskesmas Ciracas, 72 orang diisolasi ke Wisma Atlet Tower 6, 7, dan 8. Ada balita," ucap seseorang dalam video tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Puskesmas Ciracas Sunersih angkat bicara. Ia pun tak membantah aktivitas yang terekam dalam video itu.
"Itu benar, tetapi itu keberangkatan untuk hari Senin (7/12/2020). Rencananya 72 pasien, tetapi yang jadi dirujuk 69 pasien. Itu satu kecamatan, biasa itu," kata Sunersih saat dihubungi, Jumat (11/12/2020).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.