JAKARTA, KOMPAS.com - Ombudsman RI berencana memanggil pihak Jasa Marga, selaku pengelola Jalan Tol Jakarta-Cikampek, untuk mengklarifikasi ihwal tidak beroperasinya kamera CCTV di ruas tol tersebut saat terjadi baku tembak antara simpatisan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dengan polisi, Senin (7/12/2020).
"Kondisi jalan tol sudah dibahas dalam rapat sesama anggota Ombudsman, dan dalam waktu dekat tentunya kita akan melakukan klarifikasi dengan pengelola jalan tol dan instansi-instansi terkait," kata anggota Ombudsman RI Alvin Lie saat dihubungi, Jumat (11/12/2020).
Alvin mengatakan, ada beberapa hal yang perlu diklarifikasi dari pengelola tol. Misalnya, soal penyebab matinya kamera CCTV tersebut, apakah ada dugaan sengaja dimatikan dalam rangka perawatan dan perbaikan, serta keberadaan sistem pendukung jika CCTV mati.
Selain itu, ia menambahkan, Ombudsman juga ingin mengetahui kamera CCTV mana saja yang mati saat itu serta evaluasinya agar tidak terulang di waktu mendatang.
Baca juga: Sesalkan Penembakan 6 Simpatisan Rizieq, Aboe Bakar: Seharusnya Tak Perlu Terjadi
Menurut Alvin, matinya kamera CCTV menjadi persoalan. Pasalnya, kamera CCTV merupakan salah satu salah satu standar pelayanan publik di jalan tol.
"Jadi ketika CCTV mati, ini sebenarnya standar pelayanan publik di jalan tol ini sudah mengalami penurunan, tidak sesuai standar," kata Alvin.
Ia menuturkan, keberadaan kamera CCTV di jalan tol memiliki banyak fungsi, antara lain memantau kondisi lalu lintas, merekam terjadinya kecelakaan, hingga memudahkan proses evakuasi apabila terjadi kemacetan dan kecelakaan.
"Ini merupakan kondisi yang perlu dicermati secara serius karena menyangkut standar untuk keselamatan, keamanan, dan kenyamanaan pengguna jasa jalan tol," ujar Alvin.
Sebelumnya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usaha yang bergerak di bidang pengoperasian jalan tol, PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) menyatakan, CCTV tidak beroperasi karena adanya gangguan pada jaringan backbone di KM 48+600 sejak hari Minggu (6/12/2020) pukul 04.40 WIB.
Direktur Utama PT JMTO Raddy R Lukman menjelaskan, gangguan di titik tersebut mengakibatkan jaringan CCTV mulai dari KM 49 (Karawang Barat) sampai dengan KM 72 (Cikampek) menjadi offline atau mati.
Baca juga: Penembakan 6 Simpatisan Rizieq Shihab, Komisi III Akan Kumpulkan Informasi
“Setelah mendapat laporan adanya gangguan CCTV offline, petugas di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek melaporkan hal tersebut sejak hari Minggu pada pukul 06.00 WIB kepada tim inspeksi untuk kemudian melakukan penyisiran mencari lokasi penyebab masalah tersebut,” ujar Raddy dalam keterangan tertulis, Selasa (8/12/2020).
Raddy menambahkan, karena kondisi saat itu hujan dan pertimbangan kondisi lalu lintas, perbaikan tidak dapat dilakukan sampai tuntas karena lokasi gangguan jaringan backbone tersebut berada di tengah median jalan.
“Perbaikan baru dapat diselesaikan pada hari Senin sekitar pukul 16.00 WIB,” kata dia.
Diketahui, polisi menembak enam dari 10 orang yang disebut simpatisan Rizieq Shihab di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, tepatnya di Kilometer 50, pada Senin dini hari.
Menurut Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, penembakan dilakukan karena keenam orang tersebut diduga menyerang polisi saat menjalankan tugas penyelidikan kasus Rizieq.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.