JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebutkan, ada sejumlah kriteria ideal untuk menyatakan bahwa sebuah vaksin berkualitas. Kriteria itu di antaranya berkaitan dengan efikasi dan efektivitas.
"Kedua aspek ini memiliki peran untuk mengukur manfaat vaksin dalam pengendalian Covid-19," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (10/12/2020).
Wiku menjelaskan, efikasi merupakan kemampuan vaksin dalam mencegah penyakit dan menekan penularan virus di kondisi ideal dan terkontrol.
Baca juga: Tak Hanya dari China, Pemerintah Juga Pesan 30 Juta Dosis Vaksin Covid-19 dari Novavax AS
Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil uji klinis vaksin di laboratorium yang dilakukan terhadap populasi dalam jumlah terbatas.
Sementara, efektivitas merupakan kemampuan vaksin dalam melindungi masyarakat secara luas atau heterogen.
Menurut Wiku, ada berbagai faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas vaksin. Pertama, yang berkaitan dengan penerima vaksin seperti usia, komorbid, riwayat infeksi, serta jangka waktu sejak vaksinasi dilakukan.
Faktor kedua, karakteristik dari vaksin itu sendiri, misalnya jenis vaksin yakni aktif atau inactivated, komposisi vaksin, hingga cara penyuntikannya.
"Faktor ketiga, kecocokan strain vaksin dengan strain pada virus yang beredar di masyarakat," ucap Wiku.
Baca juga: Satgas Sebut Tes Covid-19 Capai 96,35 Persen, Tertinggi Selama Pandemi
Untuk dapat mengetahui aspek efektivitas vaksin, kata Wiku, diperlukan data surveilans untuk melihat perkembangan kasus dan memantau dampaknya.
Diperlukan pula data imunisasi dan data klinis individu pendukung untuk melihat aspek lain yang mempengaruhi kondisi kesehatan individu.
Sementara, efisiensi sebuah vaksin dapat dilihat dari bagaimana sebuah pembelanjaan vaksin mampu mencegah pengeluaran biaya kesehatan yang diakibatkan dari penyakit tersebut.
"Selain kedua aspek ini terdapat berbagai pertimbangan lain yang sedang dilakukan pemerintah untuk memastikan tercapainya tujuan utama yakni mengakhiri pandemi Covid-19," kata Wiku.
Baca juga: 598.933 Kasus Covid-19 di Tanah Air dan Pembelian Vaksin Sinovac-Novavax