Adanya ketergantungan kepada vendor luar negeri juga menjadi salah satu tantangan. Sebab, hampir semua peralatan untuk kepentingan uji tak merusak di Indonesia ini merupakan produk luar negeri.
Tantangan lainnya, yakni keusangan teknologi bidang radiografi yang relatif lambat beradaptasi dengan perubahan zaman dibandingkan dengan teknologi lain.
Belum adanya pola yang terintegrasi untuk hilirisasi dan inkubasi produk pada industri di Indonesia.
“Tantangan berikutnya adalah belum adanya atau minimnya lembaga sertifikasi produk bidang radiografi digital di Indonesia di tengah era pasar bebas dan globalisasi,” tuturnya.
Agar kemandirian khususnya dalam memproduksi peralatan uji tak merusak ini terwujud, Kristedjo berharap perlu adanya sinergi dan kolaborasi stakeholders radiografi bidang industri untuk tujuan peningkatan daya saing bangsa.
Baca juga: Fakta Senyawa Radioaktif di Perumahan Batan Indah, Sengaja Dibuang dan Area Makin Luas
“Institusi riset dan promotor teknologi harus beradaptasi dengan kebutuhan pasar pengguna serta mengikuti perkembangan zaman,” harapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.