JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga simpatisan Rizieq Shihab membantah anggota keluarganya memiliki senjata untuk mengawal perjalanan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
Anandra, saudara perempuan dari Muhammad Suci Khadavi meyakini, adiknya tidak membawa senjata api seperti yang ditunjukkan kepolisian.
Sebab, kata Anandra, simpatisan hanya mengawal Rizieq Shihab, bukan untuk melakukan perang.
"Kami ingin meluruskan bahwa anak-anak kami tidak membawa senjata satu pun, baik itu pistol apapun yang diinformasikan di media, karena buat apa karena niatnya baik bukan untuk perang," kata Anandra dalam rapat Komisi III di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/12/2020).
Baca juga: Usut Bentrok dengan FPI, Polisi Buka Hotline
Senada dengan Anandra, saudara perempuan dari Muhammad Reza, Septi juga mengatakan, adiknya tidak membawa senjata saat mengawal perjalanan Rizieq Shihab.
Ia pun menuntut pelaku penembakan adiknya dihukum seadil-adilnya.
"Adik saya enggak pernah bawa senjata, di rumah sebagai hansip tidak pernah bawa pentungan apalagi senjata tajam," kata Septi.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menunjukkan senjata yang diduga digunakan oleh sejumlah orang yang diduga sebagai pendukung pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
Senjata berupa dua pucuk pistol dan pedang katana itu digunakan untuk menyerang polisi yang tengah mengusut dugaan rencana pengerahan massa pendukung Rizieq ke Polda Metro Jaya, Senin siang, untuk mengawal proses hukumnya.
Baca juga: Datangi DPR, Keluarga 6 Simpatisan Rizieq Shihab yang Ditembak Polisi Minta Keadilan
"Dilaporkan bahwa akan ada pengerahan kelompok massa untuk mengawal pemeriksaan (Rizieq) di Polda Metro Jaya. Terkait dengan hal tersebut, kami melakukan penyelidikan kebenaran informasi tersebut," ujar Fadil dalam konferensi pers, Senin (7/12/2020) siang.
Polisi bergerak ke Jalan Tol Jakarta-Cikampek untuk menyelidiki informasi tersebut.
Tepat di Km 50, polisi yang tengah membuntuti mobil yang diduga berisikan simpatisan Rizieq kemudian dipepet oleh mobil tersebut.
"Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang kemudian melakukan tindakan tegas terukur," imbuhnya.
Menurut Fadil, ada tiga peluru senjata api asli yang telah digunakan dalam aksi penyerangan terhadap polisi itu.
"Asli (bukan senpi rakitan). Ini sudah ada tiga yang ditembakkan," ujar Fadil .
Sebanyak enam orang yang diduga pengikut Rizieq tewas. Sementara total penumpang yang ada di dalam mobil tersebut adalah 10 orang.
Baca juga: Soal Penembakan 6 Simpatisan Rizieq Shihab, Komnas HAM Panggil Kapolda dan Dirut PT Jasa Marga
Fadil menegaskan, pihaknya akan melakukan tindakan tegas bagi siapa saja yang menghalangi petugas dalam melakukan penyelidikan.
Namun, Sekretaris Front Pembela Islam Munarman membantah bahwa laskar pengawal Rizieq Shihab menyerang polisi terlebih dahulu dalam peristiwa bentrok di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Senin (7/12/2020) dini hari.
"Tidak benar. Laskar FPI tidak pernah memiliki senjata api," kata Munarman kepada Kompas.com, Senin siang.
Munarman menyesalkan pengakuan polisi bahwa enam pengawal Rizieq ditembak mati karena melakukan penyerangan.
"Tentu hal tersebut harus ada pertanggungjawaban secara hukum," sambungnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.