"Kontrol akademisi tersebut diberikan dalam bentuk pengecekan kerangka pemikiran, konsep, definisi operasional, dan instrument," kata Gus Menteri.
Bukan hanya pengecekan, Gus Menteri mengatakan, para akademisi juga memberi rekomendasi atas draft-draft yang disusun.
"Selanjutnya, para akademisi melakukan uji validitas internal instrumen seperti kesesuaian dengan konsep SDGs dengan hasil valid," ujar Gus Menteri.
Gus Menteri menambahkan, hasil tersebut valid karena didasarkan pada meta data Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 59 tahun 2017 tentang pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan, diambil yang tepat dibangun pada konteks desa.
Baca juga: Di Ungaran, Mendes PDTT Sempat Singgah di Warung Kaki Lima
Perlu diketahui, berdasarkan uji validitas internal dengan uji kesesuaian dan konsep indikator SDGs Global, tujuan pembangunan nasional dan SDGs desa terdapat 196 indikator dalam SDGs Global.
"Sedangkan untuk tujuan pembangunan nasional ada 241 Indikator," kata Gus Menteri seperti dalam keterangan tertulisnya.
Kemudian, sambung Gus Menteri, saat diturunkan ke SDGs Desa, ada 222 indikator yang bisa diterapkan di desa.
"Dari jumlah tersebut, 210 indikator SDGs Global dan nasional serta 12 indikator yang merupakan penjabaran poin 18 SDGs Desa.
Baca juga: Mendes PDTT: Pertides Dibentuk untuk Memberikan Pendampingan di Desa
Gus menteri mengatakan, selain uji validitas internal, juga dilakukan uji Instrumen Lapangan yang digelar Kamis (26/12/2020) hingga Senin (30/12/2020 di Desa Sumberagung, Kecamatan Perak dan Desa Bawangan Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
"Dalam uji instrumen lapangan tersebut, jumlah kuesioner yang diuji, yaitu dua kuesioner desa, 18 kuesioner rukun tetangga, 77 kuesioner keluarga, dan 216 kuesioner individu," katanya.
Dari jumlah tersebut, lanjut dia, kuesioner desa hanya dua buah dan seluruh pertanyaan dapat dijawab perangkat desa.
Pada kesempatan yang sama, Gus Menteri mengungkapkan, empat Desa di Jawa Tengah dan Jawa Timur dipilih menjadi pilot studi SDGs Desa yang dimulai tahun 2021.
Baca juga: Pasarkan Produk Unggulan Desa di Mandalika, Gus Menteri Usulkan Pembangunan Homestay
"Output dari pilot studi keempat desa sebagai bahan penyusunan Trilogi SDGs Desa buku ke-3," imbuhnya.
Adapun desa yang dimaksud Gus Menteri yakni Desa Kemojing, Kecamatan Binangun Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Desa ini berpenduduk 744 Kepala Keluarga (KK).
Kemudian, Desa Tempel Sari, Kecamatan Tretep, Kabupaten Temanggung, Provinsi Jateng. Desa ini berpenduduk 732 Kepala Keluarga (KK).