Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Kematian Covid-19 Tinggi, Epidemiolog: PR Pemerintah Tingkatkan "Testing"

Kompas.com - 10/12/2020, 13:15 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar epidemiologi Universitas Airlangga, Laura Navika Yamani menyarankan pemerintah memperbanyak kapasitas testing Covid-19 untuk bisa segera menjaring kasus positif di masyarakat.

Hal tersebut ia utarakan dalam menanggapi angka kematian akibat Covid-19 yang belakangan meningkat, bahkan sempat mencapai rekor tertinggi yaitu 171 kematian pada Rabu (9/12/2020).

"Jadi mungkin ini menjadi pekerjaan rumah (PR) pemerintah untuk lebih bisa meningkatkan kapasitas testing sehingga jangkauan orang yang dites semakin luas dan bisa segera menjaring kasus positif segera melakukan isolasi dan tidak menjadi sumber penularan," kata Laura saat dihubungi Kompas.com, Kamis (10/12/2020).

Baca juga: Indonesia Catat Kematian Covid-19 Tertinggi dan 99,2 Persen Wilayah Terpapar Corona

Ia mengatakan, berdasarkan prediksi Oxford University, kasus harian positif di Indonesia kemungkinan tujuh kali lipat dari sebelumnya atau rata-rata 44.000 kasus per hari.

Laura berpendapat, hal ini bisa terjadi karena kapasitas pemeriksaan atau testing Covid-19 Indonesia yang dinilai belum maksimal.

"Karena memang kapasitas pemeriksaan kita masih dengan angka positivity rate di atas 10 persen. Per tanggal 9 Desember 2020, orang yang dites adalah 30.154 dengan angka positivity rate 19,85 persen," papar dia. 

Padahal, kata dia, Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan angka positivity rate kurang dari 5 persen.

Laura khawatir, semakin banyak orang yang terpapar bisa berisiko meningkatkan jumlah kematian.

"Ini juga bisa meningkatkan beban dari tenaga kesehatan maupun fasilitas kesehatan," ujar dia. 

Oleh karena itu, ia berharap pemerintah memperbanyak testing di masyarakat.

Baca juga: Pandemic Talks: Setiap 12 Menit, 1 Orang Indonesia Meninggal karena Covid-19

Ia juga berharap, dari testing tersebut terbukti positif sehingga semakin cepat orang-orang tersebut dapat diisolasi.

"Ini kan untuk kebaikan semua, sehingga dapat menurunkan kasus positif dan risiko banyaknya kelompok rentan yang terpapar," ucap dia.

Hingga Rabu (9/12/2020), jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia di Indonesia mencatatkan jumlah tertinggi, yakni mencapai 171 orang dalam satu hari.

Data itu dikeluarkan Satgas Penanganan Covid-19 hingga pukul 12.00 WIB.

Jumlah ini menjadi rekor tertinggi pasien Covid-19 yang meninggal dunia sejak pertama kali pandemi muncul di Tanah Air pada 2 Maret 2020.

Baca juga: Epidemiolog: Tingginya Angka Kematian Indikasikan Pandemi Tak Terkendali

Angka kematian tertinggi akibat Covid-19 sebelumnya tercatat pada Jumat, 27 November 2020.

Saat itu, ada sebanyak 169 orang pasien Covid-19 yang tercatat meninggal dunia dalam sehari.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com