Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Catat Kematian Covid-19 Tertinggi dan 99,2 Persen Wilayah Terpapar Corona

Kompas.com - 10/12/2020, 11:37 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air mencapai 592.900 pada Rabu (9/12/2020) setelah ada penambahan 6.058 orang dalam 24 jam terakhir.

Dari data yang dikeluarkan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada hari tersebut, pemerintah juga mencatatkan kasus kematian tertinggi dalam sehari sejak pandemi muncul di Tanah Air pada 2 Maret 2020, yakni sebanyak 171 orang.

Penambahan tersebut menyebabkan angka meninggal dunia akibat Covid-19 di Tanah Air jadi 18.171 orang.

Sebelumnya, angka kematian tertinggi terjadi pada 27 November 2020 sebanyak 169 orang pasien meninggal dunia dalam sehari.

Baca juga: Sinovac Tegaskan Efektivitas Vaksin Covid-19 Belum Diketahui

Sementara itu, pasien sembuh tercatat 487.445 orang dari penambahan 3.948 orang.

Penambahan kasus positif dan pasien sembuh itu berdasarkan pemeriksaan spesimen sebanyak 56.034 dalam sehari dari 30.514 orang yang diambil sampelnya.

Pemeriksaan spesimen tersebut menggunakan metode polymerase reaction chain (PCR) dan tes cepat molekuler (TCM), dengan jumlah pemeriksaan sampel setiap orang diambil lebih dari satu kali.

Secara total, pemerintah sudah memeriksa 6.168.268 spesimen dari 4.143.604 orang.

Berdasarkan data-data tersebut pula, kasus aktif Covid-19 di Indonesia tercatat 87.284 orang.

Kasus aktif merupakan pasien Covid-19 yang masih menjalani perawatan atau isolasi mandiri.

Sementara itu, pasien berstatus suspek Covid-19 tercatat ada sebanyak 69.879 orang.

Baca juga: UPDATE 9 Desember: Ada 69.879 Suspek Terkait Covid-19

Hingga Rabu (9/12/2020), 510 wilayah kabupaten/kota yang sudah terpapar Covid-19.

Hanya tersisa empat kabupaten/kota yang belum mencatatkan kasus Covid-19.

Jumlah tersebut sama artinya dengan 99,2 persen wilayah di Tanah Air telah terpapar Covid-19.

Daerah diminta evaluasi

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta seluruh daerah mengevaluasi penerapan protokol kesehatan masyarakat di daerahnya.

Hal tersebut perlu dilakukan mengingat kasus positif Covid-19 terus bertambah dalam beberapa waktu terakhir.

"Saya minta seluruh provinsi di Indonesia untuk segera melakukan upaya menekan laju penularan dengan evaluasi menyeluruh implemntasi protokol kesehatan," kata Wiku dalam konferensi pers secara daring, Selasa (8/12/2020).

"Evaluasi harus dilakukan terkait kepatuhan masyarakat dan peran satgas di daerah. Lakukan dengan sungguh-sungguh," ucap dia.

Baca juga: Pandemic Talks: Setiap 12 Menit, 1 Orang Indonesia Meninggal karena Covid-19

Wiku mengatakan, berdasarkan data Kementerian Kesehatan dalam satu minggu terakhir, terjadi kenaikan kasus sebesar 13,5 persen dari minggu lalu sebanyak 36.599 menjadi 41.536 pada minggu ini.

Bahkan, kata Wiku, pekan ini jumlah provinsi yang mengalami kenaikan kasus lebih banyak daripada provinsi yang mengalami penurunan.

"Kenaikan terjadi pada 19 provinsi dan penurunan 15 provinsi. Hal ini menunjukan penanganan kasus di sebagian besar provinsi mengalami perkembangan ke arah yang kurang baik," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com