Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berdasarkan Hasil Hitung Cepat, Tak Semua Dinasti Politik Berjaya di Pilkada 2020

Kompas.com - 10/12/2020, 11:37 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Beda Jokowi effect dan Ma’ruf effect

Menanggapi temuan tersebut, Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago menilai ada banyak hal yang memengaruhi kemenangan dan kekalahan calon kepala daerah di Pilkada 2020.

Ia menilai, tak ada jaminan bagi calon yang terikat dengan dinasti politik tertentu bisa memenangkan Pilkada.

Sebabnya, belum tentu dinasti politik yang dimilikinya akan memberikan pengaruh untuk menarik minat masyarakat pemilih.

Baca juga: Sebelum Mencoblos, Siti Nur Azizah Sempat Minta Restu Pada Maruf Amin

Dalam kasus putra dan menantu Jokowi, Pangi menilai pengaruh figur presiden di sana tentu memberikan sumbangsih. Hal itu terlihat dari perolehan suara Gibran dan Bobby yang mampu mengungguli lawannya.

Hal itu disebabkan kuatnya figur Jokowi yang sudah mengakar di masyarakat, khususnya di Kota Solo yang menjadi basis awal Jokowi membangun karir politiknya.

"Jadi Jokowi effect dan Ma’ruf effect ini berbeda ya," kata Pangi saat dihubungi Kompas.com.

Efek Jokowi ini menurut Pangi berbeda dengan Wakil Ma’ruf Amin dan Prabowo yang tak terlalu mengakar khususnya di Tangerang Selatan.

Menurut Pangi, masyarakat khususnya di Tangerang Selatan belum merasa memiliki keterikatan langsung denga figur Ma'ruf dan Prabowo.

Baca juga: Gibran: Dinasti Politiknya Sebelah Mana? Saya Bisa Menang atau Kalah

Akibatnya, Siti Nur Azizah dan Rahayu Saraswati tak cukup mendapatkan modal sosial meslkipun keduanya anggota keluarga wakil presiden dan ketua umum partai besar.

Pangi menambahkan, kekuatan petahana dan situasi sosial di daerah tersebut juga harus diperhitungkan.

Di Medan misalnya, bencana banjir yang baru sajat terjadi sebelum hari pencoblosan tentu membawa kerugian bagi Akhyar selaku petahana, dan Bobby secara tak langsug pun diuntungkan.

Baca juga: Politik Dinasti Meningkat Tiap Pilkada, Pengamat Ingatkan Bahayanya

Dengan adanya bencana banjir, masyarakat Medan secara tak langsung menilai kinerja Akhyar buruk karena tak bisa mengatasi banjir sehingga mereka mengalihkan pilihannya ke Bobby.

“Jadi sebenarnya banyak faktor yang memengaruhi kemenangan. Tentu keterikatan dengan dinasti politik tertentu bisa jadi faktor, tetapi faktor lain seperti kekuatan mesin partai, kekuatan patron dinasti yang dimiliki, modal, dan juga kinerja petahana juga memengaruhi,” ucap Pangi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com