Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bio Farma: Kami Sudah Berpengalaman Distribusikan Vaksin

Kompas.com - 08/12/2020, 15:47 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bio Farma menyatakan bahwa pihaknya telah memiliki pengalaman dalam distribusi vaksin. Oleh karena itu, saat ini perusahaan farmasi pelat merah itu pun tengah menyiapkan mekanisme distribusi vaksin Covid-19 yang baru saja datang dari China. 

"Bio Farma sudah memiliki pengalaman yang sangat panjang dalam distribusi vaksin baik untuk kebutuhan pemerintah maupun swasta," ujar Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir dalam konferensi pers secara daring, Selasa (8/12/2020).

Dalam proses distribusi tersebut, ia menekankan, penting untuk diperhatikan aspek good distribution practice. Dalam hal ini, mulai dari Bio Farma hingga ke klinik atau fasilitas kesehatan yang ditunjuk oleh pemerintah untuk melaksanakan kegiatan vaksinasi nantinya. 

"Harus memperhatikan sistem rantai dingin untuk menjamin kualitas vaksin agar tetap terjaga," kata dia.

Baca juga: 30 Juta Dosis Bahan Baku Vaksin Covid-19 Tiba di Indonesia pada Januari 2021

Di samping itu, imbuh Honesti, Bio Farma juga tengah mengembangkan suatu sistem untuk proses pengadaan bagi pihak mandiri maupun pemerintah.

Dalam pengembangannya, pihaknya akan bekerja sama dengan berbagai lembaga.

Saat ini, Indonesia sudah kedatangan 1,2 juta vaksin dalam kemasan single dus produksi perusahaan farmasi asal China, Sinovac.

Vaksin tersebut datang pada Minggu (6/12/2020) di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten dan langsung disimpan ke PT Bio Farma di Bandung untuk menjalani uji mutu.

Dari jumlah yang sudah datang tersebut, 568 vaksin di antaranya akan dilakukan uji mutu baik oleh Bio Farma maupun Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Sebab, jumlah total vaksin yang diterima adalah sebanyak 1.200.568 dosis.

Baca juga: Ini Alasan RI Pilih Calon Vaksin Covid-19 Buatan Sinovac

Pemerintah Indonesia sendiri melalui PT Bio Farma membeli 3 juta dosis vaksin Covid-19 dari Sinovac.

Dengan kedatangan sebanyak 1,2 juta vaksin Covid-19 tersebut, masih tersisa 1,8 juta vaksin yang belum datang.

Rencananya, jumlah tersisa tersebut akan datang pada akhir Desember 2020 atau awal Januari 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com