Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Sebut Vaksin Covid-19 Sudah Ada di Bio Farma Bandung

Kompas.com - 08/12/2020, 14:06 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Argo Yuwono mengatakan, vaksin Covid-19 asal China yang tiba pada Minggu (6/12/2020), kini sudah berada di PT Bio Farma, Bandung, Jawa Barat.

Adapun distribusi vaksin dari Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten menuju Bio Farma di Bandung dikawal oleh personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri.

"Vaksin sudah ada di Bio Farma Bandung. Kemudian dari TNI-Polri mengamankan daripada obyek di Bio Farma," kata Argo dalam konferensi pers bertajuk "Perencanaan Distribusi dan Quality Control Vaksin Covid-19" Selasa (8/12/2020).

Baca juga: 1.168 Personel TNI-Polri Kawal Perjalanan Vaksin Covid-19 dari Soetta ke Bio Farma Bandung

Argo menerangkan, para personel TNI-Polri juga memberikan rasa aman kepada pekerja Bio Farma. Hal ini dilakukan agar para pekerja dapat menjalankan tugasnya dengan baik dalam rangka pengadaan vaksin Covid-19.

Rasa aman tersebut, kata dia, juga agar apa yang menjadi pekerjaan pemerintah dalam mengadakan vaksin Covid-19 dapat berjalan dengan lancar.

Adapun jumlah personel TNI-Polri yang bertugas mengamankan yaitu sebanyak 1.168.

Rinciannya yakni dari Mabes Polri 238 personel, Polda Metro Jaya 152 personel, Polda Jabar 530 personel, dan TNI ada 248 personel.

Ia menegaskan bahwa TNI-Polri mendukung penuh kebijakan pemerintah dalam rangka pengadaan vaksin Covid-19 hingga sampai ke masyarakat.

"Kami mendukung penuh kebijakan pemerintah. Full power kita berikan, sehingga kegiatan dapat berjalan. Ini semua hanya untuk kesejahteraan rakyat Indonesia," ujar Argo.

Baca juga: 1.168 Personel TNI-Polri Kawal Perjalanan Vaksin Covid-19 dari Soetta ke Bio Farma Bandung

Lebih lanjut, Argo menjelaskan bahwa pengamanan diawali sejak vaksin tiba di Bandara Soekarno-Hatta.

Adapun enam pengemudi yang membawa vaksin juga sudah dilakukan rapid test dengan hasil non reaktif.

"Setelah kita lakukan tes dan dinyatakan non reaktif baru boleh diberangkatkan. Dan keberangkatan pun dilakukan dengan pengawalan yang ketat sampai ke Bandung," tutur Argo.

Baca juga: 6 Alasan Pemerintah Mengapa Beli Vaksin Covid-19 dari Sinovac China

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Nasional
Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Nasional
Momen Lebaran, Dompet Dhuafa dan Duha Muslimwear Bagikan Kado untuk Anak Yatim dan Duafa

Momen Lebaran, Dompet Dhuafa dan Duha Muslimwear Bagikan Kado untuk Anak Yatim dan Duafa

Nasional
Deputi KPK Minta Prabowo-Gibran Tak Berikan Nama Calon Menteri untuk 'Distabilo' seperti Era Awal Jokowi

Deputi KPK Minta Prabowo-Gibran Tak Berikan Nama Calon Menteri untuk "Distabilo" seperti Era Awal Jokowi

Nasional
Usul Revisi UU Pemilu, Anggota DPR: Selama Ini Pejabat Pengaruhi Pilihan Warga Pakai Fasilitas Negara

Usul Revisi UU Pemilu, Anggota DPR: Selama Ini Pejabat Pengaruhi Pilihan Warga Pakai Fasilitas Negara

Nasional
KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

Nasional
Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Nasional
Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Nasional
Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Nasional
Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Nasional
Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

Nasional
Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Nasional
KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com