Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaim Satgas, Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Lebih Rendah Dibandingkan Global

Kompas.com - 07/12/2020, 20:46 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengklaim, angka kasus aktif Covid-19 di Indonesia saat ini lebih rendah dari kasus aktif global.

"Kasus aktif di Indonesia saat ini berada pada posisi 14,46 persen atau selisih 14,07 persen lebih kecil dari kasus aktif global yang berada pada angka 28,53 persen," kata Doni dalam konferensi pers online bertajuk "Tindak Lanjut Kedatangan Vaksin Covid-19" Senin (7/12/2020).

Sementara itu, lanjut dia, untuk laju angka kesembuhan pasien Covid-19 di Indonesia mencapai 82,45 persen.

Menurut pemaparannya, angka ini lebih tinggi 13,27 persen dari angka kesembuhan global yaitu 69,18 persen.

Baca juga: Pengusaha Jakarta Lega Vaksin Covid-19 Tiba di Indonesia

"Akibat terjadinya lonjakan kasus di hampir semua negara di Eropa dan Amerika Serikat," ujarnya.

Doni berpendapat, prestasi yang diraih Indonesia dibandingkan kasus global, sebenarnya menurun.

Pasalnya, kata dia, angka kasus aktif naik 2,29 persen dalam satu bulan terakhir di Indonesia. Selain itu, angka kesembuhan juga diungkap Doni menurun 2,05 persen.

"Ini karena pasca libur panjang akhir Oktober dan juga adanya sejumlah aktivitas kerumunan yang diselenggarakan pada awal dan pertengahan November tanpa memperhatikan protokol kesehatan," terangnya.

Doni menekankan, kasus aktif yang naik dan angka kesembuhan turun itu disebabkan masyarakat yang masih tak bisa menjaga jarak.

Baca juga: Satgas Pastikan Distribusi Vaksin Covid-19 Akan Sesuai dengan Prosedur

Padahal, kata dia, Indonesia pada Desember akan melaksanakan beberapa agenda nasional yang berpotensi meningkatkan sejumlah kasus.

"Pertama adalah pelaksanaan Pilkada yang mana pada 9 Desember 2020. Selanjutnya dengan tahapan penghitungan dan rekapitulasi suara sampai proses penyelesaian sengketa di Mahkamah Konstitusi yang terjadwal hingga 26 Desember 2020," jelasnya.

Oleh karena itu, Doni mengajak semua pihak, khususnya para kepala daerah agar betul-betul menyelenggarakan Pilkada sesuai dengan peraturan yang telah dikeluarkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Ia juga menekankan, bagi daerah yang tidak mampu menyelenggarakan ketentuan tersebut, hendaknya ada upaya-upaya pencegahan sejak awal.

"Jangan sampai telah terjadi kerumunan baru dibubarkan. Oleh karena itu pendeteksian dengan seluruh perangkat yang ada, baik secara fisik, maupun visual dengan menggunakan teknologi diharapkan bisa membantu mengurangi terjadinya kerumunan. Dan dilakukan upaya pencegahan sebelum terjadi," harap Doni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com