JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah telah menghabiskan Rp 637,3 miliar untuk pengadaan vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh Sinovac dan Cansino.
"Beberapa yang ingin saya sampaikan untuk tahun 2020 Kemenkes (Kementerian Kesehatan) telah membelanjakan Rp 637,3 miliar untuk pengadaan vaksin yaitu yang untuk 3 juta vaksin dari Sinovac dan 100.000 dari Cansino," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers yang ditayangkan kanal YouTube FMB9ID_IKP, Senin (7/12/2020).
Baca juga: Ini 6 Vaksin yang Akan Digunakan untuk Vaksinasi Covid-19 di Indonesia
Tak hanya vaksin, Kemenkes juga menggunakan APBN untuk sejumlah kebutuhan vaksinasi. Pengadaan jarum suntik, alcohol swab dan safety box menghabiskan anggaran sebesar Rp 277,45 miliar.
Kemudian, Rp 190 miliar untuk pengadaan peralatan penyimpan vaksin pada suhu dingin. Rinciannya, 249 lemari unit kotak dingin (cold box), 249 lemari pendingin vaksin (vaccine refrigerator), 249 alat pemantau suhu vaksin, 489 vaccine carrier, dan alat pelindung diri.
"Untuk persiapan dan pelatihan Kemenkes dengan target 3 juta dosis vaksin untuk tahun 2020 ini seluruh biaya operasionalnya telah menggunakan anggaran yang sudah dialokasikan di Kemenkes," ujar dia.
Baca juga: 1,2 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Buatan Sinovac Tiba di Indonesia
Sri Mulyani melanjutkan, untuk jejaring layanan vaksinasi, akan digunakan dana yang dialokasikan melalui Kemenkes serta transfer ke daerah.
Sebab, proses vaksinasi akan melibatkan seluruh jaringan kesehatan, yakni 10.134 puskesmas, 2.877 rumah sakit, dan 49 kantor kesehatan pelabuhan (KKP).
Pemerintah telah menganggarkan Rp 35,1 triliun untuk pengadaan vaksin Covid-19 dan pelaksanaan vaksinasi.
Proses pengadaan vaksin masih terus berjalan sesuai dengan kebutuhan. Sementara, proses vaksinasi kemungkinan baru akan dilakukan pada 2021.
Baca juga: Jokowi: Alhamdulillah, Vaksin Covid-19 Sudah Tersedia
Sri Mulyani mengatakan, vaksinasi akan dilaksanakan berdasarkan kriteria dan prioritas tertentu bergantung pada wilayah, jadwal, tahapan pemberian, serta standar pelayanan vaksinasi.
Program vaksinasi bakal melibatkan sejumlah pihak mulai dari Kementerian Kesehatan, pemerintah daerah, BUMN, swasta, hingga organisasi profesi.
Sebelumnya diberitakan, vaksin siap pakai dari perusahaan biofarmasi asal Cina, Sinovac, tiba di Indonesia pada Minggu (6/12/2020) malam.
Baca juga: Meski Vaksin Covid-19 Sudah Tersedia, Jokowi Minta Protokol Kesehatan Tetap Dijalankan
Berdasarkan tayangan video yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, sebanyak 1,2 juta dosis vaksin dari Cina yang diangkut menggunakan Pesawat Garuda Boeing 777-300 itu mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, sekitar pukul 21.30 WIB.
Presiden Joko Widodo menuturkan, kedatangan vaksin dari Sinovac merupakan kabar baik bagi rakyat Indonesia.
“Saya ingin menyampaikan suatu kabar baik, bahwa hari ini pemerintah sudah menerima 1,2 juta dosis vaksin Covid-19. Vaksin ini buatan Sinovac yang kita uji secara klinis di Bandung sejak Agustus 2020,” kata Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.