Kemarahan publik
Kasus korupsi yang menjerat Juliari tersebut langsung menuai kecaman pedas dari publik.
"Kebangetan! Di saat orang-orang menderita, di situ bisa-bisanya mencuri duit bansos, Juliari!" ujar seorang warga bernama Nugi (23), warga Jakarta, saat dihubungi, Minggu (6/12/2020) pagi.
Baca juga: Jadi Tersangka KPK, Juliari Batubara Segera Mundur dari Jabatan Mensos
Warga lain bernama Kindi (32) menilai, kasus Juliari tersebut akan semakin menghilangkan kepercayaan publik terhadap pejabat negara.
"Jadi ya jangan pada kaget kalau nanti makin banyak yang enggak percaya sama proses lembaga negara milih pejabat negara (pemilu atau pilkada misalnya),” ujar Kindi.
Kemarahan Nugi dan Kindi menjadi contoh kecil kemaharan publik atas kasus dugaan korupsi yang menyeret Juliari.
Peneliti Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Gadjah Mada Zaenur Rohman mengatakan, kemarahan publik di atas merupakan reaksi yang wajar.
Sebab, kasus tersebut telah menyakiti hati masyarakat yang berada dalam situasi sulit di tengah pandemi.
Data Badan Pusat Statistik yang dirilis pada Kamis (5/11/2020) menunjukkan, jumlah pengangguran akibat Covid-19 meningkat 2,56 juta orang.
Baca juga: KPK Selidiki Kasus Dugaan Korupsi Mensos Juliari Batubara Sejak Juli 2020
Data yang sama menunjukkan secara keseluruhan ada 29,12 juta penduduk usia kerja yang pekerjaannya terdampak pandemi.
"Korupsi bansos ini sangat jahat karena secara tidak langsung memotong bantuan yang dibutuhkan orang miskin yang sedang terdampak pandemi Covid-19. Masyarakat merasa sakit hati atas pengkhianatan amanat berupa korupsi bansos di kala pandemi seperti sekarang ini," kata Zaenur, Minggu.
Peringatan
Risiko terjadinya korupsi di tengah pandemi Covid-19 sebetulnya telah menjadi sorotan sejak jauh-jauh hari.
Presiden Joko Widodo sempat meminta aparat penegak hukum untuk menindak oknum-oknum nakal yang memanfaatkan pandemi Covid-19 untuk memperkaya diri.
Baca juga: Sebelum Jadi Tersangka, Mensos Juliari Bertemu Pimpinan KPK Bahas Pencegahan Korupsi Bansos
Jokowi mengungkapkan hal itu saat menyampaikan sambutan secara virtual pada peresmian pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2020, Senin (15/6/2020).