Diakui
Sementara itu, Danny mengakui bahwa rekaman suara yang beredar adalah suaranya.
Ia menerangkan, percakapan itu terjadi di kediamannya di Jalan Amiruddin, Makassar, Sulawesi Selatan.
"Jadi itu adalah percakapan di dalam rumah saya. Dalam rumah saya orang rekam. Jadi sebenarnya itu adalah percakapan biasa, analisis politik dan hak setiap orang kan begitu. Sebenarnya saya korban ini," kata Danny seperti dilansir dari Tribun Makassar.
Ia mengaku heran mengapa rekaman percakapannya dapat menyebar ke publik. Sebab, percakapan tersebut bersifat pribadi.
Namun, ia mengaku bahwa dampak dari tersebarnya rekaman percakapan itu terhadap dirinya tidak ada. Sebab, obyek pembahasannya merupakan ranah nasional.
Baca juga: Mengaku Sudah Ingatkan Edhy Prabowo, Hashim: Prabowo Subianto Tak Suka Monopoli Ekspor Lobster
Meski begitu, ia merasa dirugikan dengan beredarnya rekaman percakapan tersebut.
"Karena itu kan penyebaran dan saya merasa dirugikan. Kan saya dibenturkan dengan orang lain. Orang punya hak untuk punya pendapat dalam rumah saya sendiri, rumah saya itu," ucapnya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan