JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga, Bupati Banggai Laut Wenny Bukamo menerima suap dari sejumlah rekanan proyek di Kabupaten Banggai Laut.
Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango mengatakan, jumlah uang suap yang diserahkan para rekanan tersebut sudah melebihi Rp 1 miliar.
"Sejak September sampai dengan November 2020, telah terkumpul uang sejumlah lebih dari Rp 1 miliar yang dikemas di dalam kardus yang disimpan di rumah HTO (Hengky Thiono, Komisaris PT Bangun Bangkep Persada)," kata Nawawi dalam konferensi pers, Jumat (4/12/2020).
Baca juga: Kronologi OTT Bupati Banggai Laut, Penemuan Uang Rp 2 Miliar dalam Kardus
Nawawi mengatakan, kasus bermula ini ketika Wenny memerintahkan orang kepercayaannya, Recky Suhartono Godiman, untuk membuat kesepakatan dengan para rekanan yang mengerjakan beberapa proyek infrastruktur.
Wenny juga diduga mengondisikan pelelangan di Kabupaten Banggai Laut dengan Kepala Dinas PUPR Banggai Laut Basuki Basuki Mardiono dan Kepala Bidang Cipta Karya Banggai Laut Ramli Hi Patta.
"Untuk memenangkan rekanan tertentu dan agar kembali mendapatkan proyek pada Dinas PUPR di Kabupaten Banggai Laut tahun anggaran 2020, rekanan sepakat menyerahkan sejumlah uang sebagai bentuk commitment fee kepada WB (Wenny) melalui RSG (Recky) dan HTO," kata Nawawi.
KPK menduga ada pemberian uang dari beberapa pihak rekanan antara lain Komisaris PT Bangun Bangkep Persada Hedy Thiono, Direktur PT Antarnusa Karyatama Mandiri Djufri Katili, dan Direktur PT Andronika Putra Delta Andreas Hongkiriwang.
"Jumlahnya bervariasi antara Rp 200 juta sampai dengan Rp 500 juta," ujar Nawawi.
Baca juga: KPK Tetapkan Bupati Banggai Laut sebagai Tersangka
Uang pemberian itulah yang sudah terkumpul hingga lebih dari Rp 1 miliar dan dikemas dalam karus yang disimpan di rumah Hengky.
Pada 1 Desember 2020, Hedy melaporkan kepada Wenny bahwa uang yang berada di rumah Hengky tersebut sudah siap diserahkan kepada Wenny.
Namun, pada Kamis (3/4/2020), KPK menangkap Wenny Bukamo dan 15 orang lainnya dalam operasi tangkap tangan di Banggai Laut dan Luwuk.
KPK pun menetapkan enam orang tersangka dalam kasus ini yakni Wenny, Recky, Hengky, Hedy, Djufri, dan Andreas.
Baca juga: OTT Bupati Banggai Laut, KPK Amankan Sejumlah Uang Pecahan Rp 100.000
Atas perbuatannya, Wenny, Recky, dan Hengky selaku tersangka penerima suap disangka melanggar Pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b atau Pasal 11 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.
Sementara itu, Hedy, Djufri, dan Andreas selaku tersangka pemberi suap disangka melanggar Pasal 5 Ayat (1) huruf atau Pasal 5 Ayat (1) huruf b atau Pasal 13 UU Pemberantasan TIndak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.