JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito berharap masyarakat memberikan suara mereka untuk calon kepala daerah yang disiplin menerapkan protokol kesehatan selama kampanye Pilkada 2020.
Wiku mengatakan, kedisiplinan calon dalam menerapkan protokol kesehatan mencerminkan tanggung jawab mereka dalam menangani pandemi Covid-19.
"Pilihlah pemimpin yang menaati aturan-aturan terkait protokol kesehatan saat melakukan kampanye karena hal ini dapat menjadi cerminan tanggung jawab pemimpin ke depannya," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (3/12/2020).
Baca juga: Pasien Positif Covid-19 Tetap Dapat Memilih pada Pilkada, Ini Mekanismenya
Wiku mengingatkan bahwa Pilkada kali ini akan menentukan arah ketahanan kesehatan dan pemulihan daerah akibat pandemi.
Oleh karenanya, penting untuk memilih calon pemimpin yang berkompeten untuk mengatasi situasi ini.
Agar tak salah pilih, masyarakat diimbau untuk mempelajari latar belakang, kompetensi serta komitmen calon kepala daerah sebelum memberikan suara mereka di hari pencoblosan 9 Desember 2020.
"Saya benar-benar berharap masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya untuk memilih pemimpin yang bertanggung jawab dan memiliki kapasitas serta komitmen untuk memimpin daerah di tengah masa pandemi," ujar Wiku.
Baca juga: Jelang Pilkada, Kabareskrim Ingatkan soal Potensi Penyalahgunaan Bansos dan Maraknya Hoaks
Wiku juga mewanti-wanti masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dalam gelaran Pilkada. Ia tak ingin Pilkada berkontribusi pada peningkatan kasus Covid-19 atau menjadi klaster baru penularan virus.
Untuk mewujudkan hal itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengatur protokol kesehatan sedemikian rupa.
Misalnya, melakukan testing kepada petugas yang akan bertugas di tempat pemungutan suara (TPS).
Kemudian, menyiapkan tempat cuci tangan dan hand sanitizer di TPS, mewajibkan petugas dan pemilih memakai masker dan menjaga jarak, mengatur kedatangan pemilih di TPS, memeriksa suhu tubuh pemilih sebelum masuk ke TPS, hingga melakukan simulasi pemungutan suara.
Baca juga: Jelang Pilkada 2020: Waspadai Kampanye Gelap dan Antisipasi Potensi Kerumunan saat Hari Pencoblosan
Wiku pun mengimbau calon kepala daerah untuk terus mematuhi protokol kesehatan di sisa waktu kampanye.
Ia mengingatkan para kandidat tak menyelenggarakan kegiatan yang memicu kerumunan.
Sementara, kepada Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Wiku berpesan agar mereka segera membubarkan kegiatan kampanye yang menimbulkan kerumunan.
"Saya berharap semua elemen masyarakat dapat memahami pentingnya penyelenggaraan Pilkada tahun ini serta pentingnya disiplin protokol kesehatan untuk menciptakan Pilkada yang aman," kata Wiku.
Baca juga: Polri dan TNI Cegah Politik Uang Jelang Pilkada, Bentuk Tim Patroli hingga Kerja Sama dengan Bank
"Marilah kita bersama-sama berkomitmen untuk melakukan usaha terbaik demi mencegah penyebaran Covid-19 di Indonesia," tuturnya.
Untuk diketahui, Pilkada Serentak 2020 digelar di 270 wilayah di Indonesia, meliputi 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota.
Masa kampanye berlangsung selama 71 hari, dimulai sejak 26 September dan berakhir 5 Desember 2020. Pada 6-8 Desember 2020 akan diberlakulan masa tenang.
Sementara, hari pemungutan suara Pilkada rencananya akan dilaksanakan secara serentak pada 9 Desember.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.