JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menargetkan aset lebih dari Rp 200 triliun untuk bank-bank syariah yang akan dimerger menjadi satu bank syariah besar.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, dengan digabungkannya tiga bank syariah milik BUMN, yakni Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah, pemerintah juga berharap proyek-proyek besar dapat turut ditangani.
"Diharapkan dengan bank syariah besar ini dia akan memiliki aset lebih dari Rp 200 triliun dan diharapkan nanti bisa menangani proyek-proyek besar," ujar Ma'ruf dikutip dari acara Indonesia Bicara, Kamis (3/12/2020).
Baca juga: Wapres Minta Bank Syariah Hasil Merger Turut Gerakkan Bank Wakaf Mikro
Menurut Ma'ruf, hal tersebut tidak hanya dilakukan untuk proyek-proyek di tingkat nasional tetapi juga di tingkat global.
Hal itu juga dikarenakan aset yang dimiliki bank syariah hasil merger tersebut cukup besar.
Selain itu, kata dia, penggabungan bank syariah tersebut juga dilakukan karena pemerintah ingin ada semacam lembaga keuangan yang melayani kepentingan ekonomi syariah dari mulai level terkecil, mulai dari ultramikro, mikro kecil menengah, hingga yang besar sekalipun.
Demikian juga bank wakaf mikro, koperasi-koperasi syariah, BMT-BMT syariah, hingga bank-bank syariah yang buku II dan buku III.
"Dengan demikian kita harap adanya merger ini akan ada lembaga keuangan perbankan yang besar dan bisa melayani kepentingan-kepentingan bisnis syariah yang skalanya besar," kata dia.
Ditambah lagi, sejauh ini belum ada bank syariah di Tanah Air yang masuk 10 besar ke peringkat global.
Baca juga: Erick Thohir Sebut Hery Gunardi Dirut Bank Syariah Himbara
Dengan demikian, adanya merger tersebut juga diharapkan bisa membuat bank syariah Indonesia masuk ke jajaran 10 besar global.
"Termasuk himpunan dana dari dalam dan luar ekonomi keuangan syariah kita menjadi lebih besar lagi," ucap dia.
Pemerintah akan menggabungkan tiga bank syariah milik BUMN, yaitu Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah.
Rencananya, bank merger tersebut akan mulai beroperasi pada Februari 2021.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.