Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survivor Covid-19 Perlu Waspadai Long Covid, Apa Itu?

Kompas.com - 03/12/2020, 14:39 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum tuntas Covid-19 yang sudah mewabah di Indonesia selama sembilan bulan, publik kembali diresahkan dengan munculnya fenomena 'Long Covid'.

Laporan terbaru WHO tentang Efek Jangka Panjang Covid-19 yang dipublikasikan tanggal 9 September 2020, menyebutkan Covid-19 dapat menyebabkan penyakit yang berkepanjangan bagi sebagian orang. Hal ini lah yang disebut dengan fenomena 'Long Covid'.

Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Agus Dwi Susanto menjelaskan, fenomena ini merupakan istilah baru dari Post Covid Syndrome yang sebelumnya dipakai pakar kesehatan untuk menyebut situasi atau keadaan pasien mengalami gejala lain setelah sembuh dari Covid-19.

"Itu istilah lama, tapi kemudian seiring dengan perkembangannya akhirnya difamiliarkan oleh WHO dengan Long Covid. Nah, Long Covid ini banyak diartikan sebagai satu kondisi gejala-gejala yang muncul pada pasien yang sudah sembuh dari Covid-19," kata Agus dalam dialog virtual Satgas Penanganan Covid-19 bertajuk "Mewaspadai Efek Jangka Panjang Covid-19" Kamis (3/12/2020).

Baca juga: Sejumlah Petugas Medis di AS Enggan Jadi Pihak Pertama yang Terima Vaksin Covid-19

Agus melanjutkan, gejala-gejala tersebut bisa muncul selama berbulan-bulan dan menetap pada tubuh survivor atau orang yang sudah sembuh dari Covid-19.

Terkait gejalanya, sebut dia, bisa bervariasi mulai dari yang paling banyak adalah gejala kelelahan kronik.

"Kemudian gejala sesak nafas, nafasnya berat, dan juga jantung berdebar-debar ini kaitannya dengan jantung. Lalu nyeri sendi, nyeri otot, termasuk juga gangguan psikologis seperti depresi," jelasnya.

Kendati demikian, Agus menegaskan bahwa Long Covid bukan merupakan virus yang tersisa di tubuh seorang survivor Covid-19.

Long Covid, kata dia, adalah gejala sisa yang muncul paska seseorang dinyatakan sembuh dari Covid-19, lalu dapat terjadi akibat kelainan yang ada ketika sakit.

"Contohnya, saya sebagai dokter paru sering ditemukan pasien Long Covid ini, parunya itu ada kekakuan pada jaringan paru yang sifatnya menetap bisa 2-3 bulan. Nah ini yang menyebabkan oksigen tidak bisa masuk, lalu pasien jadi nafasnya berat, sesak. Itu bisa ketahuan dari tes uji fungsi parunya," ujarnya.

Selain itu, Agus juga mengatakan bahwa sejatinya siapa saja bisa terkena Long Covid, sehingga semua survivor perlu waspada.

Namun, kata dia, ada beberapa kelompok yang rentan dapat terkena Long Covid.

Baca juga: Faktor Berikut dapat Memengaruhi Hasil Tes Covid-19, Apa Saja?

Kelompok-kelompok ini di antaranya pasien komorbid, pasien lanjut usia, dan pasien dengan kebiasaan merokok.

"Tapi tetap tidak menutup kemungkinan siapa saja bisa terkena. Beberapa laporan memang menambahkan orang yang tidak punya komorbid bisa kena Long Covid juga. Jadi memang ada beberapa hal yang belum bisa kita ketahui pada beberapa populasi, semua bisa terjadi," terang Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com